Berita

Prabowo Subianto/Net

Publika

Selamat Hari Raya Natal, Antara Prabowo vs Black Campaign Kubu Lawan

SABTU, 29 DESEMBER 2018 | 10:58 WIB

SETELAH mendengar pendapat dan menampung berbagai pandangan serta nasehat dari para ulama dan ustad yang memiliki integritas dan kapasitas keislaman yang memadai, antara pro dan kontra terkait ucapan selamat natal, maka Prabowo mengambil keputusan dengan  hati-hati dan sangat teliti dengan kata dan kalimat untuk kemudian mengucapkan selamat Hari Raya Natal bagi umat Kristiani.

Ini adalah "jalan tengah" yang dapat dilakukan seorang Prabowo, setelah menimbang dan memperhatikan  pendapat para ulama dan ustad yang memberikan masukan-masukan kepada beliau. Di satu sisi ada yang kontra dan ada yang pro dalam mengucapkan Selamat Hari Raya Natal dengan alasan normatif, sosial dan politik.

Pertama, alasan normatifnya, adanya sejumlah ulama salaf dan Khalaf seperti Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Yusuf Al-Qardhawi yang memperbolehkan dengan syarat tidak merusak aqidah, walaupun mayoritas ulama tidak memperbolehkannya.
 

 
Kedua, alasan sosial, sebagai bagian dari keluarga yang mayoritas beragama Kristiani, tidak mengucapkan selamat sebagaimana tahun-tahun sebelumnya akan mengundang reaksi sosial yang negatif. Apalagi stigma intoleran yang selama ini digaungkan sejak Prabowo didukung PAN, PKS dan sejumlah ormas-ormas yang tergabung dalam komunitas simpatisan dan Alumni 212. Ucapan selamat Hari Raya Natal tersebut bermanfaat untuk menepis stigma negatif dan kesalahpahaman itu.

Ketiga, Prabowo adalah calon pemimpin bangsa. Semua pemimpin bangsa, mulai dari Soekarno hingga Jokowi, selalu mengucapkan selamat natal setiap tanggal 25 Desember.

Sebagai calon pemimpin bangsa Prabowo tentunya dituntut untuk menunjukkan sikap kenegarawanan tersebut. Ini seperti S.O.P politik yang dituntut oleh persepsi Rakyat Indonesia. Beliau calon pemimpin yang dituntut bisa memastikan sikapnya untuk melindungi dan menghormati semua agama di negeri ini.

Prabowo menyadari pentingnya komitmen dalam mengikuti ajaran agama dengan cara mematuhi para ulama dan ahli agama di satu sisi, dan kewajiban menghormati, menghargai dan memastikan kenyamanan bagi semua pemeluk agama yang nanti akan beliau pimpin, disisi yang lain.

Karena itu, beliau meminta kepada para ulama dan ustad yang dekat dengan beliau untuk memberi masukan redaksional dalam pelafalan selamat Hari Raya Natal, agar tidak ada pelanggaran dan kesalahan yang fatal terhadap agama Islam yang dianutnya.

Meski demikian, ucapan selamat  Hari Raya Natalnya Prabowo ini  dijadikan pintu masuk oleh kubu lawan untuk menyerang. Ada upaya black campaign dengan meng-upload foto-foto atau video Prabowo dalam acara bersama keluarga seolah-olah Prabowo sedang mengikuti ritual ibadah natal.

Foto dan gambar yang sama juga sudah pernah dimunculkan lima tahun lalu ketika Prabowo capres 2014. Hal ini diulang-ulang kubu lawan untuk menyerang dengan isu agama.

Fitnah ini sengaja diproduksi untuk pertama, meragukan keislaman Prabowo. Kedua, menciptakan keraguan kepada para ulama yang selama ini konsisten mendukung Prabowo Sandi.

Jika mempersoalkan ucapan selamat 'Hari Raya Natal'-nya Prabowo, tidakkah Kiyai Ma'ruf Amin juga melakukan hal yang sama, bahkan terkesan berlebihan, padahal beliau adalah ulama dan tokoh agama? Malah menyebut "kami dari kristiani".

Tentu gorengan isu terkait masalah Natal ini murni soal politik menjelang pilpres April 2019, bukan soal hukum dan aqidah.

Dan semua itu tentunya tdk  berpengaruh  terhadap dukungan Ummat Islam dan Rakyat Indonesia kepada Prabowo Sandi karna Ummat Islam dan Mayoritas Rakyat Indonesia sudah semakin cerdas dan tentunya bisa ditipu lagi dengan isu-isu dan fitnah murahan seperti itu.

Prabowo memang bukanlah sosok pemimpin yang ideal dari sisi agamanya dan beliau juga sadar akan hal itu bahwa  agamanya  banyak kurangnya  sehingga beliau tak segan untuk selalu bertanya dan berkonsultasi kepada para ustad dan ulama dalam  masalah-masalah agama yang beliau kurang faham.
 
Walaupun kadang-kadang terjadi pergolakan dalam diri beliau dalam mengambil sikap jika ada perbedaan antara pendapat dan nasehat mayoritas ulama disatu sisi dan  disisi yang lain ada realita kondisi kebangsaan yang terjadi saat ini, seperti masalah pengucapan selamat hari raya agama kepada umat lain yang merayakannya, seperti yang sedang kita hadapi saat ini.

Walau demikian keberpihakan dan kedekatan Prabowo kepada Islam dan umat Islam  dan  keberpihakannya kepada rakyat dan negara Indonesia ini serta jiwa kepemimpinan, patriotik dan  nasionalismenya  jangan pernah diragukan lagi, karna sudah beliau buktikan semenjak beliau masih muda saat jadi prajurit TNI sampai saat ini.

Mari kita doakan selalu Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno dengan segala kelebihan dan kekurangannya agar Allah senantiasa memberikan hidayah, petunjuk dan bimbingan-Nya kepada calon Presiden dan Wakil Presiden kita ini. Semoga beliau berdua selalu berada dalam rahmat dan ridho Allah, serta  selalu dalam kebaikan dan kebenaran di setiap ucapan dan tindakannya.

Mari juga kita berdoa semoga Allah memberikan kemenangan kepada Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno untuk memimpin bangsa ini sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019 sd 2024.

Kita juga berdoa semoga kemenangan Pak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan kemampuan mewujudkan cita-cita negeri Indonesia yang kita cintai ini menjadi negeri yang Adil, Makmur, Aman dan Damai di bawah rahmat dan ridho Allah Subhaanahu wa Ta'aala, Aaamiin Yaa Rabbal 'aalamiin. [***]

Penulis: Ustad Sambo, Pengasuh Pondok Pesantren Hilal Bogor

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya