Berita

Jusuf Kalla/Net

Politik

JK Ikuti Jejak Keliru La Nyalla?

SENIN, 24 DESEMBER 2018 | 10:59 WIB | OLEH: FUAD BAWAZIER

HARIAN FAJAR yang terbit di Makassar Ahad 23 Desember memberitakan sebagai headline dengan judul 'Jokowi: Saya Bisa Tidur Pulas.'

Jokowi menyebut bisa tidur nyenyak dan tak harus repot memastikan suara Indonesia Timur karena ada pernyataan (jaminan) dari Jusuf Kalla (JK): Serahkan saja semuanya Indonesia Timur ke saya. Meski saya meragukan adanya jaminan dari JK bahwa suara Indonesia Timur dalam Pilpres 2019 untuk Jokowi.

Saya jadi teringat pernyataan serupa dari La Nyala bahwa 80 persen suara Madura untuk Jokowi. Serta merta orang Madura yang tersinggung membantah dan menunjukkan sikap atau pilihan politik yang berbeda dengan pernyataan La Nyala.


Sikap politik orang Madura bukan ditentukan oleh La Nyalla yang bukan tokoh Madura, karena orang Madura itu cerdas dan kritis. Kampanye kubu Jokowi di Madura sepi pengunjung dan teriakan Jokowi mole (pulang).  Apalagi Indonesia Timur yang amat luas dan beragam.

Dulu, dalam Pilpres 2014, Indonesia Timur dimenangkan Jokowi karena faktor JK. Tapi kini tentu situasi dan kondisinya sudah berbeda, demikian yang dikatakan tokoh-tokoh Indonesia Timur.

Karena itu kampanye kubu Jokowi di sana juga sepi seperti di banyak tempat-tempat lain di Indonesia. Meskipun kabarnya sudah ada pengerahan pengunjung melalui berbagai jalur birokrasi/aparat/dinas, dan bujuk rayu atau iming iming. Di mana-mana aspirasi yang muncul adalah 2019 Ganti Presiden. Karena masalah utamanya adalah JKW praktis tidak memenuhi janji-janjinya saat kampanye dulu.

Saya yakin Jokowi dan kubunya menyadari aspirasi yang tidak terbendung ini.

Orang Indonesia Timur juga tahu bahwa JK pada Pilpres 2014 merupakan faktor penting dalam memenangkan JKW karena JK adalah tokoh Islam dan tokoh Indonesia Timur. Tetapi publik melihat kenyataan bahwa dalam perjalanannya sejak 2014 sampai dengan sekarang, JK hanya di parkir laksana mobil tua.

Karena tidak didayagunakan, JK ibarat pepatah habis manis sepah dibuang. Ketika banyak tokoh Islam merasa diperlakukan tidak adil, JK juga tidak berdaya atau sekurang kurangnya tidak banyak bisa berbuat.

Jadi umat Islam tidak mau terkecoh atau diperalat dua kali oleh JKW dengan menggunakan JK. Begitu pula orang Indonesia Timur yang menyaksikan tokohnya hanya dijadikan pajangan karena dalam banyak pandangan, JK tidak lagi mewarnai perjalanan politik Indonesia.

Berbeda dengan ketika JK sebagai wapresnya SBY. Paling-paling kini JK digunakan untuk kegiatan seremonial atau mewakili presiden pada acara acara internasional di United Nations (PBB) dan lain-lain, atau sebagai penanggung jawab projek olahraga Asian Games yang kalau gagal akan kena getahnya tetapi jika sukses tentulah Presiden JKW yang muncul atau memanen kreditnya.

Tetapi kalaulah JK, sekali lagi kalau, sungguh-sungguh akan berjuang untuk memenangkan suara JKW di Indonesia Timur, saya yakin akan sia sia dan nasibnya akan sama saja seperti langkah La Nyalla di Madura, blunder belaka. [***]


Pengamat Ekonomi dan Politik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya