. Pada Pilpres 2019 Calon Presiden petahana Joko Widodo dianggap telah memiliki segalanya sehingga dalam hitung-hitungan di atas kertas sulit dikalahkan.
Hal itu disampaikan oleh mantan Dankormar Letjen Mar (Purn) Suharto dalam diskusi bertajuk "Keamanan Pilpres 2019: Optimisme atau Kekuatiran" yang diselenggarakan oleh Seknas Prabowo-Sandi di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (18/12).
Selain Suharto, pembicara lain politisi Partai Demokrat Benny K. Harman, mantan Komisioner Komnas HAM HAM Natalius Pigai dan pengkaji geopolitik Global Future Institute Hendrajit.
"Ini seperti pertempuran David lawan Goliath. Petahana punya semuanya, hukum punya, polisi punya, BIN punya, media punya, uang punya, TNI juga, lalu apa yang dipunya oleh yang bukan petahana?" kata Suharto.
Pertempuran David melawan Goliath merupakan kisah peperangan antara Nabi Daud AS melawan Raja Jalut dengan balatentaranya yang kuat. Dikisahkan, Daud yang hanya seorang anak kecil bersenjatakan ketapel mampu mengalahkan Jalut.
Kemenangan Daud itu tidak lain tidak bukan berkat pertolongan Allah SWT. Sehingga atas kehendak Allah tidak ada yang mustahil.
Atas dasar kisah tersebut, Suharto yakin bahwa capres penantang yang serba kekurangan dan tidak diperhitungkan bukan tidak mungkin bisa mengalahkan petahana di Pilpres nanti.
"Yang bukan punya petahana hanya satu, yaitu Gusti Allah. Kalau Gusti Allah sudah berkehendak seperti Jakarta kemarin pasti jadi," pungkasnya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres dan cawapres. Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai petahanan, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai penantang.
[rus]
