Berita

Peluncuran Spikul/Ist

Nusantara

Spikul Latih Elite Berkomunikasi Dengan Media

SABTU, 10 NOVEMBER 2018 | 00:25 WIB | LAPORAN:

Salah satu hal yang menjadi momok bagi profesional adalah ketika harus berbicara dengan media dan publik. Pesan bisa tidak diterima dengan baik oleh jurnalis karena mereka mengalami gugup.

Namun, berbicara di depan publik juga tidak hanya menjadi monopoli kalangan atau profesi tertentu. Semakin hari, semakin banyak individu yang menyadari pentingnya memiliki kemampuan ini. Sayangnya, tidak semua yang mampu berbicara di depan publik, berhasil menyampaikan pesannya kepada publik.

Melihat fenomena tersebut maka Spikul didirikan. Spikul merupakan penyebutan dari speaking school, lembaga pelatihan public speaking yang mengkhususkan diri melatih orang-orang untuk dapat berkomunikasi dengan baik di hadapan media massa sehingga bisa menjadi seorang media darling.


Pakar branding dan konten kreatif Iman Sjafei menjelaskan, di era komunikasi dan informasi yang semakin pesat dan intensif, media menjadi semakin berpengaruh dalam menggiring opini publik dan secara langsung berpengaruh juga ke sektor-sektor publik, seperti politik dan bisnis.

"Bagi sebagian besar orang, berkomunikasi kepada media menjadi sebuah momok. Walaupun orang tersebut sudah fasih dalam hal public speaking, namun saat akan berkomunikasi dengan media, banyak yang mengalami kesulitan, baik teknis maupun non teknis," jelasnya saat launching Spikul, di Jakarta, Jumat (9/11).

Didirikan oleh praktisi media langsung, Spikul menjadi unik karena ilmu komunikasi media akan diberikan dan dilatih langsung oleh orang-orang yang masih berkecimpung aktif di dunia media, seperti jurnalis, news presenter, dan branding consultant.

Di antaranya Tommy Tjokro, pakar public speaking dengan pengalaman belasan tahun di dunia jurnalistik dan penyiaran. Terdapat juga nama Clara Tampubolon yang dikenal sebagai pakar komunikasi dengan pengalaman kerja di beberapa stasiun televisi.

"Banyak politisi dan tokoh publik yang sudah mencapai kesuksesan dan sangat fasih berkomunikasi di depan umum, namun gagap saat menghadapi media. Di pikiran mereka sudah terbentuk persepsi kalau media itu mengintimidasi dan menyebabkan apa yang ingin mereka komunikasikan menjadi buyar," papar Iman Sjafei.

Dia menambahkan, di Spikul akan berbagi rahasia mengenai apa yang media inginkan, bagaimana bertanya dan bagaimana ingin dijawab.

"Tidak ada yang lebih mengerti cara media mengorek informasi dari narasumber kecuali kami sendiri, para praktisi media aktif," ujar Iman Sjafei.

Spikul sendiri menghadirkan para pengajar yang menjadi praktisi bidang media. Diantaranya Anisha Dasuki (iNews), Balques Manisang (TV One), dan Dwi Anggia ((TV One). Mereka disiapkan untuk mengembangkan kelas jurnalistik dan news caster Sepikul.

Dengan adanya Spikul, diharapkan semua elite bisa berkomunikasi dengan baik di media. Sehingga bisa menciptakan kondusivitas, mencegah terjadinya kesalahpahaman dan hal-hal yang rawan diputarbalikkan.

"Selain cara berkomunikasi, kami juga akan bekali peserta dengan polesan personal branding yang kuat dan unik. Sehingga yang bersangkutan akan memiliki karakter yang kuat dan menarik bagi media dan publik," tambah Clara Tampubolon. [nes]



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya