Berita

Arief Budiman/Net

Politik

Debat Pilpres Digelar Lima Kali Di Tahun 2019

SELASA, 16 OKTOBER 2018 | 01:55 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana akan mengadakan debat pasangan capres-cawapres jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 sebanyak lima kali. Debat akan mulai digelar di tahun 2019.

"Iya rencananya lima kali. Dimulai dari bulan Januari, Februari dan Maret. Nah, kemungkinan pada bulan April dua kali gitu. Tapi yang jelas di tahun 2019 semua nanti," kata Ketua KPU Arief Budiman kepada wartawan di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/10).

Arief menambahkan, tidak dilaksanakannya debat capres-cawapres pada 2018 ini, karena jaraknya terlalu jauh dengan hari pemungutan suara.


"Terlalu jauh kalau tahun ini. Nanti orang-orang enggak mengingat (debat capres)," ujar Arief.

Menurut Arief, peraturan teknis untuk debat capres tersebut sudah dibuat oleh pihaknya.

"Teknisnya itu kan ngikuti aja apa yang ada di PKPU. Ada debat, debat berapa kali, cuma mungkin nanti kesepakatannya ya," katanya.

Dia menjelaskan, pengalaman pihaknya saat lima tahun lalu sudah mengatur untuk debat antar capres sebanyak dua kali, dan untuk antar cawapres juga sebanyak dua kali.

"Nanti pasangan double capres satu kali. Tapi kemungkinan, nanti formatnya berubah. Misalnya pasangan capres-cawapres tiga kali. Biasanya format itu yang berubah," imbuhnya.

Debat capres-cawapres nanti, kata Arief, pihaknya telah menentukan untuk durasi debat. Satu kali debat biasanya dua jam.

Sementara mengenai tema debat akan mulai dirumuskan KPU pada tahun ini. Tema besar debat adalah tentang ekonomi, politik dan relasi sosial.

"Nanti kita putuskan sesi pertama apa, ekonomi. Sesi kedua apa, pelayanan publik, macam-macam. Nah yang harus dipersiapkan ya kesiapan masing-masing calon terhadap masing-masing tema itu debat," tutupnya. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya