Berita

Diingatkan, Memberantas Hoax Jangan Menggunakan Standar Ganda

JUMAT, 05 OKTOBER 2018 | 17:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Anggota MPR dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon mengatakan, fenomena hoax adalah masalah bersama. Untuk itu pemberantasan hoax harus mempunyai standar yang sama.

"Jangan menggunakan standar ganda," tegas Fadli saat menjadi pembicara diskusi Empat Pilar MPR tema "Ancaman Hoax Dan Keutuhan NKRI" di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (5/10).

Pembicara lain, pakar komunikasi politik Prof. Hamdi Muluk dan Anggota MPR Fraksi PDIP, Komarudin Watubun.


Wakil ketua DPR itu mengakui juga menjadi korban hoax. Diungkapkan ada enam hoax yang menimpa dirinya telah dilaporkan kepada aparat hukum, polisi. "Kali pertama saya melaporkan pada 1 Mei 2017," ujarnya,

Meski dirinya sudah melaporkan kepada polisi namun dia heran sampai dimana proses hukumnya. "Saya sudah melaporkan namun tak ada kejelasan," akunya.

Dia membandingkan dengan kasus pengusutan Ratna Sarumpaet yang begitu cepat kurang dari 24 jam tuntas. "Seharusnya semua masalah diusut seperti itu," ujarnya.

Mengenai Ratna Sarumpaet, Fadli sebelumnya percaya pada perempuan seniman itu. Dikatakan banyak perjuangan yang dilakukan seperti membela warga Kampung Aquarium Jakarta. Menurutnya, sebagai wakil rakyat dirinya mempunyai kewajiban untuk menerima semua pengaduan masyarakat.

"Kewajiban kita menerima aduan dari masyarakat," tuturnya.

Ketika disinggung soal verifikasi, lembaga yang dipimpinnya itu tidak punya badan yang melakukan itu. "Tugas kita adalah menyampaikan aspirasi," tegasnya.

Disampaikan juga kepada peserta diskusi, bahwa dia telah mendorong Ratna Sarumpaet melapor polisi dan melakukan visum bila benar-benar dianiaya orang.

Apa yang dilakukan selama ini menurut Fadli sebagai tindakan kemanusiaan. Dirinya mencontohkan bagaimana Capres Prabowo Subianto menolong TKI yang hendak dihukum mati di Malaysia. Langkah yang dilakukan itu berhasil sehingga mampu menyelamatkan warga Indonesia di negeri jiran.

"Tidak ada niat apapun kecuali membantu kemanusiaan," tuturnya.

Atas sikap bohongnya Ratna Sarumpaet, Fadli sangat menyesal. "Kita tak menyangka orang sekritis itu melakukan kebohongan," tutupnya.

Sementara Komarudin Watubun mengatakan, masalah Ratna Sarumpaet adalah masalah yang biasa. "Lebih penting peduli pada musibah bencana yang terjadi di Indonesia," ungkapnya.

Kasus itu membesar menurutnya karena ada orang-orang besar yang dibohongi. Karena yang membela kubu Prabowo Subianto membuat isunya menjadi ramai.

Watubun tidak khawatir dengan masalah itu. Dikatakan sebenarnya Prabowo Subianto dan Joko Widodo telah memberi teladan persatuan bagi bangsa Indonesia. Dituturkan saat Asian Games mereka berdua berpelukan.

"Itu pesan perdamaian," tegasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya