Pelatihan di LSPR Jakarta/Net
Komite Organisasi Asia Para Games 2018 (Inapgoc) mulai memberi pelatihan kepada para sukarelawan. Tujuannya, untuk membantu kelancaran penyelenggaraan even tersebut.
Pelatihan umum bagi para relawan Asian Para Games 2018 diadakan selama 4 hari, yaitu pada 17 hingga 20 September 2018. Dalam pelatihan itu, mereka dibekali kemampuan berkomunikasi, kemampuan interpersonal, etiket, dan tata cara berinteraksi dengan disabilitas.
Lokasi pelatihan umum dilakukan di dua tempat, yaitu Universitas Nasional dan London School of Public Relation (LSPR) Jakarta.
Pada hari terakhir, Kamis, 20 September 2018 pelaksanaan General Training yang dilaksanakan di LSPR Jakarta dihadiri juga oleh para relawan penyandang disabilitas dan relawan asing dari 10 negara di antaranya dari India, Malaysia, dan Filipina.
Isa, salah satu relawan Asian Para Games 2018 menyatakan bahwa tujuan utama menjadi volunter Asian Para Games adalah untuk semakin mengenal teman-teman penyandang disabilitas.
“Sekaligus menjadi saksi sejarah keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan Asian Para Games 2018,†ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (21/9).
Sedangkan Jhon, yang merupakan penyandang disabilitas menyatakan komitmennya menjadi bagian dari volunter Asian Para Games 2018 adalah untuk mengedukasi masyarakat Indonesia, khususnya mengenai penyandang disabiitas.
Di LSPR, materi pelatihan lebih menekankan pada bagaimana cara berinteraksi dengan individu penyandang disabilitas. Pada materi Communication Skill juga menekankan mengenai komunikasi yang berempati agar para volunteer menjadi relawan yang berempati.
Asian Para Games, yang merupakan even olahraga terbesar di kawasan Asia bagi para atlet disabilitas, telah digelar dua kali. Asia Para Games pertama digelar di Guangzhou, China, kemudian dilanjutkan di Incheon, Korea Selatan. Indonesia menjadi negara penyelenggara ketiga even tersebut.
[ian]
