Berita

Workshop Kementerian PUPR/Biro Komunikasi Kementerian PUPR

Advertorial

Kementerian PUPR Dukung Disrupsi Teknologi Tingkatkan Pelayanan Sektor Perumahan

SENIN, 17 SEPTEMBER 2018 | 23:57 WIB | LAPORAN:

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung disrupsi teknologi di sektor perumahan.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti menjelaskan disrupsi teknologi yang dilakukannya bertujuan meningkatkan pelayanan sektor perumahan bisa lebih cepat, lebih baik dan lebih murah.

Disrupsi teknologi juga diharapkan mendukung pencapaian program satu juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi secara bertahap kekurangan pasokan (backlog) rumah di Indonesia.

Salah satunya inovasi yang di dorong adalah teknologi informasi yang mendukung efisiensi pasar perumahan berdasarkan informasi supply-demand perumahan, dan efisiensi supply-chain dalam proses pembangunan perumahan.

Inovasi tersebut juga disosialisasikan dalam acara "Workshop Disruptive Technology for Affordable Housing" di Jakarta, Senin (17/9)

Tak hanya itu workshop ini juga membahas teknologi dalam pemilihan material untuk membuat bangunan ramah lingkungan dan bisa mengurangi jejak karbon di bidang perumahan.

"Analisis mengenai lokasi yang bagus untuk mengembangkan fungsi perumahan dengan menggunakan pendekatan permodelan, serta pemanfaatan teknologi blockchain untuk mempermudah penyediaan lahan perumahan," kata Anita saat membuka acara.

Senior Urban Economist and Coordinator of the World Bank Indonesia Marcus Lee menyampaikan sektor perumahan harus dapat mengambil manfaat dari disrupsi teknologi. Salah satu contoh disrupsi teknologi yang berkembang di Indonesia adalah GoJek dan GoPay.

Tantangan tersebut sudah dijawab oleh Kementerian PUPR. Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Lana Winayanti mengatakan, pemerintah saat ini sedang mengembangkan sistem informasi digital terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang informasi perumahan.

Melalui sistem informasi itu diharapkan juga dapat menertibkan penyedia perumahan yang tidak mematuhi aturan serta alat untuk menganalisa fluktuasi harga perumahan.

"Selama ini masyarakat harus mencari informasi tentang perumahan dengan mengakses ke berbagai situs internet yang berbeda-beda. Adanya sistem terintegrasi ini dapat diketahui informasi mengenai penawaran dan permintaan dibidang perumahan. Pengembang tentu akan terbantu karena bisa mengetahui lokasi permintaan rumah yang tinggi," kata Lana.

Dikesempatan yang sama, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH mengatakan, sistem informasi bidang perumahan yang bekerjasama secara teknis dengan Bank Dunia itu diharapkan bisa rampung dalam tiga tahun ke depan. Menurutnya, kebutuhan teknologi untuk bidang perumahan sudah menjadi hal mutlak saat ini, baik untuk masyarakat maupun pengembang.

Sementara Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan Eko D. Heripoerwanto selaku Ketua Panitia mengatakan workshop ini menghadirkan para ahli pakar dibidang teknologi dan perumahan dengan tujuan agar bisa memberikan pengetahuan kepada stakeholders terkait inovasi teknologi informasi sektor perumahan. Disamping itu juga untuk menjaring masukan mengenai potensi dan tantangan di lapangan dalam penerapan teknologi untuk program perumahan dan menjadi wadah bertukar pengalaman.  

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi panel yaitu CEO iBuild Lew Schulman,  Green Building Specialist IFC/EDGE Autif Sayyed, CEO Property Price Tag Cha-Ly Koh, Senior Urban Development Specialist World Bank Gayatri Singh, Managing Director Lenddo, AsiaPacific Mark Mackenzie dan Country BlockchainLeader,IBM Blockchain Andre Jenie.

Workshop dihadiri oleh sekitar 120 peserta perwakilan dari lembaga pemerintahan seperti Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Komnunikasi dan Informatika, dan Kementerian Koperasi dan UKM, BUMN dan BUMD, praktisi dan pemerhati perumahan, perbankan, asosiasi pengembang, dan perguruan tinggi. [nes]


Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya