Berita

Antonio Guterres/Net

Dunia

Sekjen PBB: Genosida Di Myanmar Kejahatan Perang Berat

RABU, 29 AGUSTUS 2018 | 14:16 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinan mendalam setelah laporan PBB menunjukkan bahwa militer Myanmar terlibat dalam pembunuhan massal dan pemerkosaan kelompok Muslim Rohingya dengan tujuan genosida.

Di tengah pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB (Selasa, 28/8), Guterres mengatakan bahwa laporan itu menunjukkan pola pelanggaran hak asasi manusia berat.

"Pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan keamanan merupakan kejahatan yang paling berat di bawah hukum internasional," jelasnya seperti dimuat Press TV.


Awal pekan ini, laporan PBB menyerukan penuntutan terhadap panglima militer Myanmar dan lima komandan militer lainnya atas genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya di negara itu.

"Saya percaya temuan dan rekomendasi laporan ini layak mendapat pertimbangan serius oleh semua badan PBB yang relevan," tambahnya.

Lebih lanjut dia menekankan kerjasama internasional.

"Penting untuk memastikan bahwa mekanisme akuntabilitas dapat dipercaya, transparan, tidak memihak, independen dan mematuhi kewajiban Myanmar di bawah hukum internasional," sambungnya.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa masih ada kondisi yang jelas bagi pengungsi Rohingya untuk kembali ke rumah mereka.

"Tidak ada alasan untuk menunda pencarian solusi yang bermartabat yang akan memungkinkan orang untuk kembali ke wilayah asalnya dengan aman dan bermartabat, sejalan dengan standar internasional dan hak asasi manusia," katanya. [mel]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya