Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
KITA sering menyaksikan tarian mistik (mystical dancÂing) di sejumlah daerah di Indonesia. Yang lebih sering kita tonton ialah tarian daerah Banten, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali. Di antara mereka ada menari di atas bara api, ada yang menggunakan cambuk atau cemeti dari api, ada yang membakar dirinya dengan obor yang menyala, dan ada yang saling menyulut dengan api dari daun kelapa kering. Sulit dipercaya tetapi itu fakta. Ini satu pertanda bahwa di dalam masyarakat ada sebuah tradisi yang bersifat mistik tetap dilestarikan. Sulit dipercaya ada orang yang tidur di atas bara api tanpa sedikitpun badanÂnya lecet. Kearifan lokal seperti ini amat kaya di Indonesia, bahkan hampir setiap pulau memiliki kebiasaan bermain api tanpa menÂimbulkan korban.
Dalam Islam, sebuah kisah yang amat monumental diabadikan dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Ibrahim selesai menghancurkan berhala-berhala masyarakatnya lalu ia ditangkap dan diadili oleh Raja Namrud. Nabi Ibrahim diminta untuk dilontarkan ke lautan api yang amat mengerikan. Ia sendiri bersama para perÂmaisurinya akan menyaksikan pembakaran Nabi Ibrahim. Manusia merencanakan tetapi Allah Swt Yang Maha Menentukan. Nasib Nabi Ibrahim berubah. Ia berada di dalam lautan api tanpa sedikitpun anggota badannya yang lecet karena apai. Al-Qur'an menggambarkanÂnya sebagai berikut: Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami? Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak". Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". (Q.S. al-Anbiya'/21:67-69).
Setelah apinya padam, maka tinggallah bara apinya. Ketika Raja Namrud bersama para pendukungnya kepanasan menyaksikan peristiwa pembakaran Nabi Ibrahim, tetapi yang terjadi adalah Nabi Ibrahim berjalan di atas bara api tanpa sedikitpun pakaiannya tersulut api. Bahkan ia merasa kedinginan di atas bara api atas izin Allah Swt. Api adalah makhluk seperti manusia juga. Api tidak akan tega menyakiti kekasih Allah, bahkan turut menyelamatkan kekasihnya. Kita teringat bagaimana Malaikat Maut diminta mencabut nyawa Nabi Muhammad, ia mengeluh ke Jibril, bagaimana mungkin aku bisa mencabut nyawa sahabatku dan kekasih Allah Swt, lalu Jibril menegaskan: Kerjakan perintah Tuhanmu. Lalu Malaikat maut mencabut nyawa Rasulullah dengan sangat pelan.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
UPDATE
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29