Berita

Prabowo Subianto-Anies Baswedan/Net

Politik

Prabowo Tetap The Best

KAMIS, 05 JULI 2018 | 17:50 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

HASIL pilkada punya devastating effects. Banyak klik ambisius memaksimalkan momentum mendeskreditkan Prabowo Subianto. Mereka punya agenda sendiri; "ingin berkuasa". Nafsu banget.

Terang-terangan ngusulin Prabowo as The King Maker, sampai deklarasi-deklarasi "Anies for President".

Padahal, Anies punya etika politik. Berulang kali dia menyatakan tidak mungkin menelikung Prabowo.


Mereka pengaruhi orang-orang baik supaya mengusung jagoan mereka. Bila tembus, sudah kebayang proyek-proyek yang bisa mereka embat.

Ada proverb yang pas seandainya orang-orang baik ini terhasut; "Good men do bad things, roads to hell are paved with good intentions and golden opportunities are missed."

Maksud hati menyelamatkan rakyat dari belenggu rezim gagal. Tapi karena challengernya bukan Prabowo, sama saja memantapkan status quo.

Hasil pilkada Jabar dan Jateng bikin ngilu. Semua teori gagal. Ahok's effect dan Anti Joko tidak berlaku di Jabar.

Kelompok sempalan mengaitkan kegagalan di dua daerah dengan Pilpres. Mereka menyatakan Prabowo incapable. Semua yang diusungnya gagal.

Padahal, keduanya tidak paralel. Sama seperti tidak paralelnya antara Pilgub DKI dan Jabar-Jateng. Politik Indonesia adalah anomali.

Nyatanya, pilihan Prabowo sudah tepat di Jabar. Suara Deddy Mizwar di bawah Sudrajat. Gugatan mengapa bukan Ridwan Kamil adalah dalih post factum keblinger.

Di Jateng, Sudirman Said berhasil menaikan elektabilitas sebesar 6000 persen. Dari 0,7% menjadi 42%. Sekali lagi, dia pilihan Prabowo. Rasanya, bila bukan Sudirman Said, sulit ada figur lain yang sanggup obrak-abrik "Kandang Banteng".

Supaya tidak lupa; Anies, Sandi dan Jenderal Eddy Ramayadi itu pilihan Prabowo juga. Semuanya sukses.

Banyak faktor mempengaruhi hasil akhir pilkada. Di antaranya; uang, histeria Jakarta pemicu over confidence, dan kecurangan.

Tiga faktor ini lebih penting dikupas daripada berupaya keras mendeskreditkan Prabowo.

Hanya Prabowo yang punya mesin partai politik, loyalist militan segitu banyak, international recogition, uang, prestasi, pengalaman militer, dan kaliber negarawan.

Selain Prabowo, semuanya kartu mati. Skema pasti kalah lawan Joko, Hendro, Luhut dan Wir.[***]

Penulis adalah kolumnis dan aktvis Komunitas Tionghoa Anti-Korupsi (Komtak).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya