Sebagai wujud keprihatinan atas musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun, masyarakat Tigaras langsung ikut memberikan bantuan kepada keluarga korban berupa penyediaan makanan dan minuman serta pencarian korban.
Para muda-mudi Tigaras yang didukung warga yang tinggal di perantauan membuka Posko Tigaras Peduli.
Menurut pelaksana petugas bantuan Tigaras, Septelina boru Sinaga, semua aksi sosial Tigaras Peduli ini dijalankan tanpa ada bantuan sponsor dari pihak manapun terhadap kegiatan. Tigaras Peduli murni kepedulian warga Tigaras dan mereka bergotong royong mengumpulkan dana.
"Posko Tigaras Peduli menyediakan 400 nasi kotak setiap hari, ratusan snack, kopi dan teh bagi para keluarga korban. Kami ikut prihatin dan bisa merasakan kesedihan yang saat ini dialami keluarga korban," tambah Septelina, beberapa saat lalu (Kamis, 29/6)​.
Dia menjelaskan, hujan turun deras di Tigaras beberapa hari ini. Kondisi ini diantisipasi para relawan Tigaras Peduli.
"Kopi, teh manis dan bandrek disediakan di posko Tigaras Peduli. Relawan Tigaras Peduli juga langsung membagi-bagikan nasi kotak kepada keluarga korban yang tersebar di sekitar Pelabuhan Tigaras," tambah Septelina.
Septelina berharap sumbangsih warga Tigaras ini sedikit banyak meringankan keluarga korban yang setiap hari masih terus berdatangan ke pelabuhan Tigaras untuk melihat dan mengikuti upaya pencarian korban dan bangkai KM Sinar Bangun.
"Posko Tigaras Peduli ini akan terus dibuka sampai pemerintah menetapkan operasi pencarian korban dan bangkai kapal KM Sinar Bangun dihentikan," lanjut Septelina.
Namun, sekiranya masih banyak keluarga korban yang datang ke Tigaras, Septelina mengatakan posko akan dibuka untuk membantu keluarga korban.
Pahotan Sitio yang menangani pencarian korban menambahkan masyarakat Tigaras Peduli juga mengerahkan speedboat dan kapal untuk ikut bersama Basarnas mencari korban.
"Intinya masyarakat Tigaras peduli dan mencoba membantu meringankan kesedihan keluarga yang terkena musibah," ​demikian​ Pahotan.
[wid]