Berita

Foto: Net

Bisnis

Rupiah Makin Ambruk, Apa Penyebabnya?

Apa Dan Bagaimana Neraca Eksternal Indonesia Selama Pemerintahan Jokowi
KAMIS, 28 JUNI 2018 | 09:36 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

1 USD =14,241.42IDR
US Dollar 1 USD = 14,241.42 IDR
Indonesian Rupiah 1 IDR = 0.0000702177 USD

Pertama:


Faktor politik Pilkada. Adanya kekuatiran para spekulan terkait perkembangan politik sepanjang 2018-2019 atau tahun politik.

Kekuasaan dan kebijakan pemerintah tidak akan berjalan secara efektif. Kebijakan pemerintah pusat akan sulit dijalankan. Fragmentasi kekuasaan pemerintah daerah tersebar secara acak.

Elite politik sepanjang 2018 akan lebih sibuk mencari dana untuk bisa berkuasa lagi di tahun 2019 mendatang. Sehingga dipastikan fundamental ekonomi yang buruk tidak akan terurus. Investor, anggaran negara, berpeluang besar akan menjadi bancakan elite politik.

Kedua: masalah fundamental ekonomi yang buruk yang tercermin dari neraca eksternal indonesia.

Berikut ulasannya :

Cerminan ekonomi suatu negara terhadap negara lain dan internasional dapat dinilai dari neraca eksternal negara tersebut. Jika komponen defisitnya banyak dan besar maka keadaan ekonomi negara tersebut relatif kurang baik.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sejak tahun 2015 sampai dengam akhir tahun 2017 keadaan neraca eksternal  Indonesia (dihitung berdasarkan kurs Rp 14.000 /USD sebagai berikut :

1.  Terjadi defisit neraca transkasi berjalan secara akumulatif senilai Rp. 727,9 triliun. Rp. 727,9 triliun. Jika ditambah defisit Q1 2018 maka defisitmya mencapai Rp.805,5 triliun.

2. Terjadi defisit perdagangan migas secara akumulatif mencapai Rp.249,5 triliun. Jika ditambah defisit Q1 2018 maka nilai defisit mencapai Rp.282,6 triliun.

3. Terjadi defisit dalam transkasi jasa jasa secara akumulatif mencapai Rp. 330,5 triliun. Jika ditambah defisit Q1 2018 maka nilai defisit mencapai Rp.350,5 triliun.

4. Terjadi defisit pendapatan primer secara akumulatif mencapai Rp. 1.274,1 triliun. Jika ditambah defisit pada Q1 2018 maka nilai defisit mencapai Rp. 1.384,5 triliun.

Uang diatas adalah nilai yang kita kirimkan sebagai setoran kepada asing atas imbalan  pembelian barang impor, pembelian jasa jasa impor, cicilan utang, bunga utang dan juga transfer keuntungan investasi asing.

Bayangkan jika uang sebesar itu digunakan di alokasikan bagi ekonomi dalam negeri..? Betapa banyaknya kekayaan ekonomi yang terdistribusi ke bangsa sendiri.

Aliran uang dalam jumlah sangat besar inilah yang mengakibatkan mata uang rupiah sangat rentan terhadap faktor ekternal. Aliran uang yang terus menerus ke luar negeri dan terus berlangsung sampai saat ini, itulah yang akan menyebakan rupiah akan terus terperosok seiring perjalanan waktu.

Bisa dibayangkan dalam sistem perdangan bebas sekarang uang rupiah yang dipegang oleh masyarakat Indonesia yakni yang ditabung, yang didepositokan, telah tergerus nilainya hampir separuh hanya dalam tempo kurang dari lima tahun.

Jadi sungguh bahaya nasib bangsa dalam kondisi ekonomi semacam itu. Bangsa Indonesia bekerja keras hanya untuk disetorkan bagi keuntungan modal asing.

Semoga Presiden Jokowi bisa bangkit dalam sisa waktu satu setengah tahun pemerintahannya untuk mengatasi kerusakan neraca eksternal Indonesia. [***]


Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya