Berita

Ilustrasi

Jaya Suprana

Triwikrama

JUMAT, 22 JUNI 2018 | 08:08 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

TRIWIKRAMA adalah sebuah kesaktian malih wujud alias berubah raga menjadi raksasa tinggi besar sakti mandraguna berambut api, bermata menyala, berwajah mengerikan, bergigi meringis (persis foto Ronaldo pada naskah “Triwikrama Ronaldo Bikin Singa Atlas Pulang Kandang”, RMOL 21 Juni 2018 ).  

Kesaktian Triwikrama diejawantahkan para tokoh dalam kondisi marah besar terhadap sesuatu yang dianggap melanggar nilai kebenaran.

Wayang Purwa


Di dalam kisah Wayang Purwa, tokoh titisan Wisnu yang mampu melakukan Triwikrama adalah Arjuna Sasrabahu dan Kresna. Alkisah demi mematahkan arogansi Bambang Soemantri, Prabu Arjuna Sasrabahu bertriwikrama.

Alkisah ketika bertindak sebagai duta Pandawa, Kresna melakukan Triwikrama karena Kurawa ingkar janji politik terhadap Pandawa. Balairung Istana Hastinapura tidak mampu memuat tubuh Kresna bertriwikrama sehingga jebol, dinding-dindingnya roboh dan atapnya runtuh. Para Kurawa lari kalang kabut untuk menyelamatkan diri.

Hanuman juga sanggup melakukan Triwikrama. Ketika menyeberangi lautan menuju Alengkadiraja, Hanuman diterkam kemudian ditelan raksasa anak Rahwana bernama Wilkataksani. Pada saat Hanuman berada di dalam tenggorok raksasa itu, ia melakukan Triwikrama sehingga leher Wilkataksani bedah dan mati seketika.

Pada pewayangan gagrak Jawatimuran, Antareja bertwikrama menjadi raksasa berwajah ular naga dan badannya bersisik.  

Kenyataan


Pada kenyataan, para tokoh pejuang Indonesia mengerahkan kesaktian Triwikrama sehingga tidak terkalahkan oleh siapa pun.  

Pangeran Sambarnyowo memiliki kesaktian Triwikrama sehingga tidak bisa ditaklukkan oleh Kumpeni. Tidak rela bangsanya ditindas para penjajah, maka pada tanggal 17 Agusts 1945 Bung Karno dan Bung Hatta bertriwikrama memproklamirkan kemerdekaan negara, bangsa dan rakyat Indonesia.

Jenderal Besar Soedirman mengerahkan kesaktian Triwikrama sehingga TNI dan rakyat Indonesia tidak bisa dikalahkan pasukan sekutu Belanda dengan persenjataan jauh lebih modern.  

Juara Dunia Bulutangkis yang tidak pernah kalah adalah Tan Joe Hok. Sang pendekar bulutangkis Indonesia pada 21 tahun bertriwikrama memperlayakan para tokoh bulutangkis dunia secara berturut-turut di gelanggang Thomas Cup 1958 kemudian Al England 1959 sehingga diberi gelar The Giant Killer alias Sang Pembunuh Raksasa.
Selanjutnya semangat Triwikrama Tan Joe Hok merupakan inspirasi bagi para pebulutangkis Indonesia sehingga mereka bertriwikrama menguasai dunia.  

Pada hakikatnya Triwikrama merupakan enerji lahir-batin sakti mandraguna siap didayagunakan oleh siapa pun yang dengan sepenuh jiwa raga maju tak gentar membela yang benar. Merdeka!

Penulis adalah pembelajar falsafah Wayang Purwa, pemrakarsa pergelaran wayang orang di Sydney Opera House dan Unesco Paris

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya