Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Menerawang Logika

SELASA, 05 JUNI 2018 | 07:48 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SETIAP insan manusia, termasuk saya, meyakini diri niscaya memiliki kemampuan berpikir secara logis.

Namun setiap insan manusia, termasuk saya, kerap meyakini bahwa yang mampu berpikir secara logis hanya terbatas diri sendiri masing-masing belaka sambil meyakini bahwa orang lain belum tentu mampu.

Terkesan, apa yang disebut sebagai logika hanya  dimiliki oleh diri sendiri saja sementara orang lain tidak memilikinya.


Kaidah

Logika seperti itu sebenarnya tidak logis. Secara logika sebenarnya kita tidak layak menghakimi sesuatu tanpa kaidah yang baku, tegas dan jelas.

Maka secara logika, sebenarnya tidak logis apabila kita gegabah menghakimi orang lain berpikir tidak logis sementara kaidah berpikir secara logis belum dibakukan secara tegas dan jelas.

Kebetulan kriteria logika merupakan sesuatu yang sulit - demi menghindari istilah "mustahil" - dibakukan secara tegas dan jelas.

Apa yang disebut sebagai logika memang kompleks, kontekstual, subyektif maka sulit kecuali dipaksakan alias didogmatiskan untuk dikonsepkan dan diobyektifkan mirip apa yang disebut sebagai humor, keadilan, kemanusiaan, kehidupan atau kasih-sayang. (Demi menghindari resiko kriminalisasi maka sengaja saya menghindari apa yang disebut sebagai agama).

Masalah menjadi makin rumit apabila dilibatkan penjenisan logika yang ternyata sangat beraneka ragam seolah tak kenal batasan.

Aneka Ragam Jenis

Untuk bisa menetapkan kriteria logika secara jelas dan tepat, perlu terlebih dahulu disepakati jenis logika yang mana yang akan digunakan. Jenis logika cukup beraneka-ragam dan masih lestari dikembangkan sesuai kehendak daya pikir manusia.

Silakan simak fakta bahwa ternyata hadir berbagai jenis logika mulai dari Logika Klasikal, Logika Non-Klasikal, Logika Silogistikal, Logika Simbolikal, Logika Kuantifikasi, Logika Formal, Logika Informal, Logika Boolean, Logika Fraktal, Logika Kuantum, Logika Pradikatikal, Logika Fuzzy, Logika Modern, Logika Post-Modern, Logika Proposional, Logika Sentenial, Logika Multi Nilai sampai ke Logika Semau Gue.

Putus Asa

Saya pribadi dengan daya pikir terbatas memang sudah putus asa dalam upaya menerawang apa yang disebut sebagai logika.

Saya makin putus asa setelah logika gagal menjawab pertanyaan malumologis seperti "Kenapa di masa kampanye pemilu para politisi tidak malu mengobral janji yang di masa setelah pemilu mereka tidak malu ingkari?" atau   "Kenapa pemerintah DKI Jakarta tidak malu melakukan penggusuran terhadap Bukit Duri pada 28 September 2016 padahal tegas setegas-tegasnya mantan Ketua MK, Prof Mahdud MD dan Menteri Hukum dan HAM, Dr. Yasonna Laoly menegaskan bahwa penggusuran tersebut merupakan pelanggaran hukum secara sempurna akibat tanah dan bangunan yang digusur masih dalam proses hukum di Pengadilan Negeri mau pun Pengadilan Tata Usaha Negara?" dan masih terlalu banyak lagi pertanyaan yang menghantui lubuk nurani sanubari saya.

Sebenarnya saya sudah bertanya - sesuai saran mas Ebiet - kepada rumput bergoyang. Namun ternyata para rumput bergoyang mau pun yang tidak bergoyang tidak mau menjawab pertanyaan saya yang mungkin terlalu tidak logis itu. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya