Berita

Foto: Net

Politik

Tekan Angka Stunting, Penceramah Diminta Selipkan Dakwah Kesehatan

JUMAT, 01 JUNI 2018 | 23:47 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sebanyak 37,2 persen anak di Indonesia mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan. Akibatnya, produktivitas generasi penerus diprediksi bakal rendah karena kondisi IQ dan kelainan hormonal tersebut.

Untuk menanggulangi masalah stunting ini, Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini menyatakan perlu kerja bersama lintas sektoral. Dalam hal ini, dia mengajak para pendakwah lintas agama turut menyelipkan dakwah tentang kesehatan kepada umat masing-masing.

“Salah satunya ya bicara masalah stunting,” ujar Anggia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/6).

Salah satu yang dilakukan Fatayat adalah mengadakan Workshop Lintas Agama Cegah Stunting yang digelar di Jakarta, Jumat (1/6) pagi. Acara workshop dihadiri puluhan tokoh lintas agama dan aliran kepercayaan, seperti dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Pelkesi, PHDI, Aliran Kepercayaan Bahai, Matakin, dan beberapa organisasi Islam.

Ada beberapa rekomendasi dihasilkan dalam workshop ini. Rekomendasi itu mengacu pada tiga domain utama pencegahan stunting, yaitu advokasi, perubahan perilaku, dan monitoring.

“Dalam hal advokasi, tokoh agama harus mampu membangun komunikasi intensif dengan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, pihak swasta, sektor pendidikan, media dan lainnya yang terkait. Tujuannya untuk menjaring kerjasama mengatasi masalah stunting ini,” sambungnya.

Sementara faktor perubahan perilaku adalah kunci utamanya. Penyadaran masyarakat untuk hidup sehat yang berujung pada perubahan perilaku ini adalah tantangan terbesar. Sebab, faktor lingkungan dan keluarga adalah kunci terbentuknya perilaku itu sendiri.

“Nah monitoring adalah tugas pemuka agama dalam mengontrol, mengawasi, sekaligus mendampingi pelaksanaan tugas mulia ini. Sehingga beragam kendala bisa dievaluasi,” sambungnya.

Kata Anggia, tugas ini merupakan bagian dari perintah semua agama dalam menyiapkan generasi berkualitas dan tidak meninggalkan generasi yang lemah. [ian]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya