Berita

Rizal Ramli

Publika

Prastowo Menantang Rizal Ramli Hanya Mencari Panggung Politik

MINGGU, 27 MEI 2018 | 17:29 WIB

TULISAN Pratowo: menguji 6 klaim Rizal Ramli: Fakta atau Mitos adalah sebuah sensasi belaka, agar dikenal publik. Padahal ada beberapa data yang disebutkan ngawur.

Prastowo ini dengan basic pendidikan akuntansi dan filsafat, mencoba berargumen dan mengajak debat Rizal Ramli.

Bagi saya Prastowo sedang mencari popularitas tengik agar dilirik Jokowi. Pasalnya, dia mencoba menantang Rizal Ramli untuk menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang diajak Rizal berdebat namun menolak.


Secara disiplin ilmu pure science or applied science dan empiris dan rasional keduanya bak langit dan bumi. Jika Prastowo ingin menantang Rizal, maka dia harus duduk 4 kali duhulu sebagai menteri, baru bisa ajak debat.

According to me so far away economic analysis and forecast analysis Rizal Ramli that is amazing and awesome. How about Prastowo? Hemat saya di Indonesia jarang ada ahli ekonomi seperti RR.

Analisis ekonomi Rizal right time and right place. Saat ini economic growth kita 5,01 persen masih kalah jauh di era SBY dengan 6,8 persen. Hutang membengkak menjadi Rp 5001 Triliun. Rupiah Rp 14.200 terburuk di Asia. Apa yang harus kita puji. Rizal berpendapat ini warning bagi ekonomi Indonesia. Hal yang disampaikan Rizal dan input-nya cukup constructive kenapa harus di bantah?

Menurut pandangan saya ini pertarungan mahasiswa doktoral dari Universitas ternama dari Amerika yakni Boston University dan mahasiswa lokal yang peringkatnya cukup jauh.

Begitu pula, RR seorang ahli makro dan mikro ekonomi ditantang Prastowo seorang yang bagi saya bukan ahli dibidang makro ekonomi. Rizal jebolan ITB paham soal statistik, sedangkan Prastowo saya binggung mau dibilang ahli pajak tidak juga.

Saya lihat "politik cari muka" sedang diperankannya untuk panggung politik. Seakan membela pemerintahan Jokowi. Siapa tahu beruntung, nantinya dipanggil masuk di kabinet Jokowi sebagai "pahlawan kesiangan".

Bisa saja dia ajak berdebat, tapi saran saya Bung Prastowo ini jadi 4 menteri terlebih dahulu, dulu baru menantang Rizal Ramli.

Dalam dunia filsafat ada aksiologis, ontologis, epistemologis, metafisika. "Cogito Ergo Sum" (saya berpikir maka saya ada) sebuah pandangan Filsafat terkenal asal Prancis Rene Descartes.

Dalam hal ini dirinya coba berpikir apakah dia mampu menaklukan si "Rajawali Ngepret". Mustahil! itulah kata yang tepat baginya.

Secara eksistensi jauh berbeda, esensi, substansi apalagi wujud keduanya tak berimbang.

Sebetulnya ini perlu dilihat secara rasional Premis 1, Prastowo menantang Rizal pasti ada maksud politik Premis 2, Prastowo mengambil moment yang tepat untuk mendogkrak popularitas namanya 3. Tak diminta, namun menawarkan diri sendiri 4. Seorang yang bukan ahli makro mencoba menantang ahli makro 5. Mana bisa seorang berlatar belakang pajak menantang ahli ekonomi mikro dan makro.

Pertanyaan saya, apa analisis ekonomi dan ramalan ekonominya pernah terjadi? seperti yang dilakukan RR saat economic crisis terjadi 20 tahun lalu, bagaimana dia tahu situasi dan kondisi sedangkan ia tidak pernah duduk sebagai menteri? Data-data semua ada di BPS, Kementerian dan KSP tinggal kita copy paste, mudah saja kan. Tapi apakah ini hasil riset dan kajian yang dipaparkan.

Siapa yang seperti RR, saat menjadi menko Perekonomian di zaman mendiang Gus Dur mampu menaikan pertumbuhan ekonomi dari -3 hingga 4 persen ini belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Belum lagi economic policy and goverment policy, economic concept yang dibikin RR. Terus Prastowo apa prestasinya dan kontribusinya buat Indonesia?

Apa keistimewaan Prastowo dibanding RR.

Kalau RR menantang SMI bukan mencari posisi dan popularitas berbeda dengan Prastowo. Berbeda kalau deputi kementerian keuangan yang menggantikan debat dengan RR. "It'not beyond beliefe" atau tak masuk akal suddenly si Prastowo menawarkan diri berdebat dengan Rizal Ramli.

Ini bagaikan dalam tinju, dimana tiba tiba Mike Tyson raja "fighter" ditantang Khaosai Galaxy dari Thailand Kelas Bantam vs Kelas Berat. Atau dalam sepak bola tim "Panzer" tiba-tiba ditantang timnas Vietnam. Bisa saja Vietnam menang tapi banyak melakukan "diving" atau cara lain.

Justru, jika RR berdebat dengan Prastowo maka akan menurunkan image dari RR itu sendiri. Biarlah istilah "anjing menggongong khafilah berlalu" atau dengan kata tidak usah diladeni celotehan Prastowo.

Biasa dirinya mau dikenal, viral dan menjadi trending topic maka dia membuat sensasi murahan. Berbeda RR sudah populer ketimbang dirinya.

Masyarakat tahu kok siapa yang berkualitas serta berkelas dan mana yang high quality and low quality, paham economic condition, market brand atau market condition. [***]

Jerry Massie
(Peneliti Indonesian Public Institute)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya