Berita

Hery Haryanto bersama Kiai Maruf Amin dan Menseneg Pratikno/Net

Politik

MDHW Siap Bantu Kemenag Cari Mubaligh Kredibel

SENIN, 21 MEI 2018 | 07:49 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Langkah Kementerian Agama (Kementerian Agama) mengeluarkan daftar mubaligh bertujuan baik, yaitu untuk mereduksi paham radikalisme di Indonesia.

Namun kebijakan ini menuai pro dan kontra lantaran banyak mubaligh yang tidak masuk dalam daftar penceramah yang direkomendasikan Kemenag.

Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) Hery Haryanto Azumi menilai bahwa penilaian terhadap para mubaligh memang bukan perkara gampang bagi Kemenag. Sebab, kementerian yang dipimpin Lukman Hakim Syarifuddin itu membutuhkan banyak referensi dalam menentukan kelayakan mubaligh.

"Kemenag butuh referensi dari berbagai kalangan untuk menentukan mubaligh yang patut direkomendasikan sebagai penceramah," kata Hery dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (21/5).

Selain ilmu tentang agama dan latar belakang, mubaligh yang masuk daftar Kemenag juga harus punya orientasi kebangsaan yang jelas. Namun itu bukan berarti penceramah yang disorientasi kebangsaan harus dijauhkan dari masyarakat.

“Penceramah-penceramah yang sering bilang Negara Indonesia thoghut atau kufur tetap harus diakomodir. Akan tetapi sebelumnya harus mendapat bimbingan dari kiai sepuh. Sehingga dapat memahami bagaimana para ulama dulu ikut mendirikan NKRI," tutur Hery.

Lebih lanjut, Hery menyebut bahwa MDHW siap jika ditunjuk Kemenang untuk membantu melengkapi daftar mubaligh yang saat ini baru ada 200 itu. MDHW, katanya akan mencari ulama dan habaib berkualitas yang tidak masuk daftar Kemenag, padahal mereka kredibel dan cinta NKRI.

"Tentu, MDHW akan menggunakan metode kualifikasi yang benar," tandasnya. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya