Berita

Dunia

Provinsi Simiyu Tawarkan Kemudahan Investasi Bagi Pengusaha Indonesia

SABTU, 19 MEI 2018 | 09:38 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Dutabesar RI untuk Tanzania Prof. Ratlan Pardede baru-baru ini mengunjungi Provinsi Simiyu untuk terus tingkatkan hubungan ekonomi Indonesia dengan Tanzania.

Secara khusus, dalam kunjungan tersebut, Dubes Pardede menyampaikan potensi kerjasama di sektor kapas serta memperkenalkan kemampuan perusahaan Indonesia untuk berperan dalam pembangunan infrastruktur di Provinsi Simiyu.

"Indonesia berkeinginan kuat untuk dapat meningkatkan hubungan ekonomi dengan Tanzania khususnya dengan Provinsi Simiyu seperti pada sektor kapas, infrastruktur, pupuk, perhotelan dan pertanian," ujar Dubes Pardede seperti dalam keterangan KBRI Dar es Salaam, Sabtu (19/5).


Pada kesempatan tersebut, Regional Commissioner (Gubernur) Simiyu Anthony Mtaka menyampaikan tanggapan positif atas tujuan Dubes Pardede.

"Simiyu siap mendorong kehadiran investor dan perusahaan asal Indonesia, bagi mereka yang serius Pemda siap memberikan lahan secara cuma-cuma untuk pembangunan pabrik dan lainnya," kata Gubernur Mtaka.

Dalam rangkaian kunjungan di Simiyu, Dubes Pardede juga berkesempatan melakukan kunjugan lapangan ke Alliance Ginnery, pabrik pengolahan kapas terbesar, serta UKM produsen alas kaki dan kapur tulis di Simiyu.

Dari kunjungan ke Alliance Ginnery diperoleh informasi besarnya biaya penggunaan pupuk yang dalam proses produksi.

Mendengar hal tersebut, Dubes Pardede menginformasikan adanya produk pupuk organik Indonesia yang ramah lingkungan dengan harga terjangkau.

Hal tersebut ditanggapi positif oleh Gubernur Mtaka seraya menantikan kehadiran produk pupuk Indonesia.

Rangkaian kunjungan Dubes Pardede diakhiri dengan melakukan kunjungan ke Taman Nasional Serengeti untuk menjajaki potensi kerjasama pariwisata antara Indonesia dengan Tanzania.

Indonesia dengan Tanzania merupakan negara yang memiliki taman nasional keanekaragaman hayati terbesar di dunia.

Terdapat peluang besar bagi investor Indonesia untuk mendirikan hotel bagi para wisatawan yang akan bersafari ke Taman Nasional Serengeti melalui gerbang selatan yang berada di Provinsi Simiyu.

Dari kunjungan ke Provinsi Simiyu, terbuka peluang yang sangat besar bagi perusahaan Indonesia untuk melakukan kerjasama ekonomi di bidang pendirian pabrik tekstil, pembangunan infrastruktur dan hotel.

Peluang lain yang potensial adalah eskpor produk pupuk Indonesia serta pembukaan pabrik pupuk di Tanzania.

Simiyu merupakan provinsi yang baru berdiri di Tanzania yang memiliki akses langsung menuju Danau Victoria dan Taman Nasional Serengeti. Provinsi ini juga merupakan penghasil kapas terbesar di Tanzania.

Kapas merupakan komoditas unggulan Tanzania yang diekspor ke Indonesia. Berdasarkan data dari International Trade Center (ITC) dan UN Comtrade, tahun 2017 Indonesia mengimpor kapas dari Tanzania sebesar 6.447 ton dengan nilai sebesar 8,5 juta dolar Amerika Serikat. Adapun, setengah dari produksi kapas Tanzania dihasilkan oleh Provinsi Simiyu.

Tahun ini, Provinsi Simiyu juga akan menjadi tuan rumah utama penyelenggaraan Festival Pertanian Nane-Nane. Memahami kemampuan Indonesia di bidang pertanian, Gubernur Mtaka mengundang perusahaan Indonesia untuk hadir dalam festival tersebut.

Festival Nane-Nane merupakan festival dan perayaan pertanian terbesar yang rutin diadakan di Tanzania.

Dubes Pardede dan Gubernur Mtaka sepakat masih terdapat ruang yang besar bagi Indonesia dan Tanzania untuk meningkatkan hubungan ekonomi.  Untuk itu, keduanya sepakat akan menindaklanjuti pertemuan ini secara seksama. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya