Berita

Tan Malaka/Net

Jaya Suprana

Siapa Sebenarnya Tan Malaka?

RABU, 25 APRIL 2018 | 11:23 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PADA tahun 1963 ketika masih remaja usia 14 tahun, saya membaca berita bahwa Tan Malaka dinobatkan oleh Presiden Soekarno sebagai pahlawan nasional sebab dianggap berjasa bagi negara, bangsa dan rakyat Indonesia.

Pahlawan Nasional

 
Pada masa itu saya merasa terkesan meski terus terang  saya tidak tahu siapa itu Tan Malaka. Semula saya duga dia adalah seorang WNI keturunan China dengan nama marga Tan seperti Tan Yoe Hok yang menurut pendapat saya sebenarnya juga layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional dalam bidang olahraga bulutangkis.


Kemudian urusan siapa Tan Malaka terpaksa saya lupakan, sebab saya mengembara di mancanegara demi mencari ilmu dalam bidang seni musik, seni rupa dan seni manajemen di samping mencari nafkah sebagai kartunis, pemusik dan pendidik seni musik di Jerman.

Sekembali ke Tanah Air Udara tercinta, saya disibukkan berbagai kegiatan usaha, kesenian, kebudayaan serta kemanusiaan sampai pada suatu hari saya menonton film Soedirman yang diprakarsai Letjen Kiki Syahnakri.

Dalam film tentang kepahlawanan Jenderal Besar Soedirman yang sangat saya kagumi dan hormati itu, ikut tampil Mathias Muchus berperan sebagai Tan Malaka. Dalam film tersebut, terkesan bahwa putera terbaik kelahiran Nagari Pandam Gadang sebenarnya tidak layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional sebab dia ditampilkan sebagai sosok pengkhianat negara yang memecah belah bangsa dengan angkara murka paham komunisme.

Dicekal


Ketika saya masih dalam kebingungan, mendadak pada bulan April 2018, tersiar berita bahwa pemutaran film tentang Tan Malaka dilarang aparat kepemerintahan daerah Sumatera Barat, padahal produksi film yang dilarang itu resmi disponsori oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud dan telah diputar di berbagai kota di Indonesia termasuk Jakarta.

Jelas bahwa suasana serba kontradiktif itu membuat diri saya makin bingung mengenai siapa sebenarnya Tan Malaka. Di satu sisi, sang pendiri Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba) dijunjung tinggi sebagai pahlawan nasional, sementara di sisi lain dihujat sebagai pengkhianat bangsa, sehingga film tentang dirinya pun dilarang diputar seolah rakyat Indonesia memang hidup di jamanow namun penguasa masih hidup di zaman Orba.

Maka besar harapan saya, pihak pemerintah Indonesia di masa Oref alias Orde Reformasi ini sebagai pihak yang sedang berkuasa dan berwenang berkenan mengumumkan maklumat resmi yang tegas dan lugas menegaskan informasi yang tepat dan benar tentang siapa sebenarnya pahlawan nasional bernama Tan Malaka itu agar masyarakat Indonesia masa kini, termasuk saya, tidak bingung dalam menetapkan sikap dan pandangan terhadap Tan Malaka.

Jangan sampai ada warga Indonesia jamanow dilaporkan ke Bareskrim atau ditangkap polisi akibat kriminal melanggar peraturan serta kebijakan pemerintah gara-gara tidak tahu bagaimana menentukan sikap dirinya terhadap seorang tokoh pahlawan nasional. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya