Wakil Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc) Sylviana Murni tidak sependapat dengan wacana Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk mengajak siswa siswi sekolah selama Asian Para Games berlangsung di Jakarta pada Oktober 2018.
Sylvi khawatir jika siswa siswi ikut meramaikan Asian Para Games 2018 akan menggangu jam pelajaran yang sudah dirancang untuk satu tahun.
"Saya paling enggak suka, karena saya mantan kepala Dinas Pendidikan. Paling enggak suka bilang anak libur," kata Sylvi di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (20/4).
Menurut Sylvi, Pemprov tidak perlu meliburkan kegiatan belajar mengajar tapi mengganti kegiatan belajar di luar kelas yang bisa dikonversi ke berbagai pelajaran. Semisal pendidikan lingkungan kebudayaan Jakarta (PLKJ), olahraga tergantung kebijakan sekolah.
Siswa juga tidak seluruhnya ikut dalam kegiatan tapi secara bergiliran, misalnya ada yang diberi tugas di rumah dalam bentuk pekerjaan rumah, ada yang berkegiatan di lokasi tempat kegiatan Asian Para Games 2018.
"Jadi Mereka bukan tidak sekolah," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana mengajak pelajar sekolah untuk meramaikan kegiatan Asian Para Games.
Sandi menilai acara Asian Para Games ini memang jarang peminat, sehingga kemeriahan di bangku penonton hampir tidak terdegar. Berbeda dengan kegiatan olahraga lainnya.
Untuk itu jugalah, Sandi mengajak para pelajar di Jakarta ikut memeriahkan acara tersebut. Sandi juga berjanju akan fokus mencari solusi dalam memeriahkan acara tersebut.
[nes]
