Berita

Politik

Pemerintah Dan Peneliti Perlu Identifikasi Sektor Keunggulan

SELASA, 10 APRIL 2018 | 04:27 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Peneliti dari berbagai kampus yang menghadiri Forum Group Discussion (FDG) yang digelar di Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, Senin (9/4), menyampaikan keluh kesahnya tentang iklim inivasi Indonesia.

Diantara mereka ada yang mengeluhkan minimnya dana riset yang disediakan pemerintah. Belum lagi sering dipotongnya biaya riset karena minimnya anggaran pemerintah. Ada juga yang protes karena hasil penelitian yang hanya menjadi prototype dan tidak dimanfaatkan lebih lanjut.

Menanggapi sejumlah keluhan yang disampaikan para peneliti tersebut, Ketua Umum PPP M. Rimahurmuzy mengakui saat ini banyak kendala yang dihadapi oleh dunia riset dan ilmu pengetahun Indonesia. Misalnya, belum adanya fokus penelitian yang digariskan pemerintah agar produk yang dihasilkan bisa dimanfaatkan dengan maksimal.


Padahal, dengan lebih fokus pada sejumlah faktor tertentu yang dianggap strategis akan bisa meningkatkan daya saing penelitian Indonesia.

Sejumlah negara menurutnya, saat ini sudah menentukan fokus sektor yang akan mereka garap lebih serius. Di Amerika Serikat misalnya, pada masa awal pemeritahan Presiden Bill Clinton, ia mengumpulkan puluhan pakar di lintas bidang. Mereka berdiskusi untuk menentukan sektor yang perlu digarap lebih serius agar AS tetap memimpin dunia di masa depan.

Akhirnya pada saat itu mereka menentukan tiga hal yaitu Teknologi Informasi (TI), Bio Technology dan Energy. Tiga hal ini menjadi garapan paling serius dibanding bidang-bidang lainnya.

"Saat ini semua perusahaan besar TI yang ada dunia berada di Amerika Serikat. Ini bukan terwujud begitu saja,” kata Rommy dalam keterangannya.

Hal yang sama bisa dilakukan di Indonesia. Para peneliti dan pemerintah bisa perlu mengidentifikasi sektor apa yang bisa digarap lebih serius agar kita mempunyai keunggulan. Sebab tidak mungkin satu negara unggul di semua bidang.

"Sangat mungkin bangsa ini mempunyai keunggulan dan sepsialisasi yang tidak dimiliki bangsa lain," tambah Rommy.

Selain itu perlu juga keberpihakan pemerintah kepada dunia penelitian. Keberpihakan ini bisa menjadi pembeda dan penentu bagi kesuksesan Indonesia perkembangan teknologi. Ia mencontohkan, BJ Habibie, baik saat menjadi menteri atau presiden, terlihat ia memperlihatkan keberpihakannya. Sehingga banyak industri strategis yang bermunculan dan mempunyai kualitas yang bagus.

Namun, keberpihakan itu juga perlu ditopang oleh UU yang menjadi landasan dari sebuah keberpihakan. Sebab jika sebuah program hanya bertumpu pada person, maka program itu bisa hilang seiring berakhirnya masa kekuasaan seseorang.

"Kalau tidak punya kekuasaan itu tidak ada gunanya. Insinyur juga perlu jadi penguasa," ujar Rommy. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya