Berita

Donald Trump/Net

Dunia

Trump Perang Lawan Narkoba

Bertekad Loloskan Hukuman Mati
RABU, 21 MARET 2018 | 10:33 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Narkotika yang menjadi permasalahan di kalangan anak muda Amerika Serikat membuat Presiden Donald Trump menyatakan perang terhadap "makanan haram" ini.

 Trump bertekad meloloskan aturan: hukuman mati bagi para pengedar narkoba. Dia sudah be­berapa kali menyampaikan sinyal mengenai kebijakan ini. Kali ini, niatnya kembali dia sampaikan saat mengunjungi negara bagian New Hampshire, yang menga­lami krisis karena opioid.

Ketergantungan pada opioid, terutama resep obat penghilang rasa sakit, heroin dan fenta­nyl adalah masalah AS yang berkembang, terutama di daerah pinggiran kota.


"Kita tidak bisa berbaik hati. Mereka harus diberi sikap keras, termasuk hukuman mati," tegas Trump.

Berdasarkan catatan departe­men kesehatan AS, hampir 2,5 juta warga AS adalah pecandu. Dan pada 2016, sudah 63.000 nyawa melayang hanya karena narkoba.

"Departemen Kejakiman tengah mengupayakan huku­man ini. Kita harus hukum mereka (pengedar narkoba)," tegas Trump.

Trump perlu restu Kongres untuk meloloskan kebijakan hukuman mati bagi pengedar narkoba. Hal tersebut kemung­kinan akan bertentangan dengan keputusan Mahkamah Agung soal hukuman sesuai dengan hak asasi manusia.

Bantu Indonesia

Pemerintah AS juga menun­jukkan keinginannya untuk membantu Indonesia mereha­bilitasi pengguna narkoba.

Tidak hanya ingin mereha­bilitasi, AS juga ingin mem­bantu menyetop aliran distribusi narkotika ke Indonesia.

Hal ini disampaikan Wakil Duta Besar Amerika Serikat Erin McKee dalam pidato pem­bukaan acara Drug Demand Reduction Workshop di Hotel Ayana, kemarin.

"Kami memang ingin mem­bantu menguatkan kapasitas rehabilitasi pengguna narkoba di Indonesia dan juga berusaha membantu menutup masuknya narkoba ke negara ini. Kami ingin membantu Indonesia ke­luar dari jerat narkotika,"   ujar McKee.

Dia menyebut masalah narko­tika bukan hanya masalah Indo­nesia, tapi masalah global.

"Narkoba adalah tantangan bersama. Kita perlu atasi ini bersama," tegas McKee.

Salah satu dukungan yang diberikan AS tentu saja dalam bentuk pelatihan yang sudah dua kali digelar. Pelatihan pertama digelar pada 2016.

"Pelatihan ini untuk para pekerja rehabilitasi di mana mereka akan semakin terlatih untuk membantu bekas "pemake" dalam menyembuhkan mereka dari ketergantungan narkoba," papar McKee.

Berbagai bentuk pelatihan tersebut antara lain bagaimana merawat para mantan pengguna narkoba di rumah rehabilitasi, mengembalikan kepercayaan diri mereka dan tentu saja menyem­buhkan mental. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya