Berita

HPN/RMOL

Nusantara

Politik Uang Dan Pemilu Tidak Akan Pernah Terpisahkan

JUMAT, 09 FEBRUARI 2018 | 18:24 WIB | LAPORAN:

Pemilihan Umum (Pemilu) dan politik uang merupakan dua hal yang saling melekat serta selalu ada dalam satu pelaksanaan kontestasi politik.

Begitu dikatakan wartawan Kantor Berita Politik RMOL, Ahmad Kiflan Wakik ketika menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Penegakan Hukum Pidana Terhadap Kasus Politik Uang dalam Pemilu" di GOR Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/1).

Kiflan menyebutkan bahwa cukup sulit membedakan satu pemberian ikhlas dan politik uang. Utamanya jika pemberian tersebut terjadi pada masa-masa jelang pelaksanaan pemilu.


"Jika ada seseorang yang kebetulan menjadi calon legislatif lalu memberikan uang kepada kerabatnya untuk ngajak kumpul orang lain dalam rangka memperkenalkan dirinya, lalu orang tersebut terpengaruh. Maka bisa jadi ini salah satu praktek politik uang," paparnya.

Walaupun, lanjutnya, menentukan pemberian sebagai politik uang atau tidak sangat dipengaruhi bagaimana orang yang menilai memposisikan diri.

"Kalau dia memposisikan diri sebagai kawan dari si pemberi, maka anda menyebut itu sebagai pemberian. Tetapi sebaliknya, jika anda menjadi kawan lawan politiknya tentu pemberian itu adalah transaksi politik," jelasnya.

Ia pun menyebutkan bahwa jika memilih calon legislatif berdasarkan pemberian, maka apablia si calon menang tentu akan membuat orang tersebut tidak independen. Karena secara naluri dia akan berusaha mengembalikan modal.

"Oleh sebab itu, jika ada satu pemberian lihat dulu apa pesan tersirat dari pemberian itu dan pastikan anda memiliki pendirian dalam memilih calon bukan karena apa yang dia berikan," tukasnya.

Diskusi merupakan kerjasama Perpustakaan MPR RI bersama Universitas Andalas dalam rangka memeriahkan Hari Pers Nasional 2018 di mana Sumatera Barat menjadi tuan rumah. [san]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya