Berita

Foto/RMOL

Politik

Nur Arifin Beberkan Strategi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Koperasi Di Sekolah Partai PDIP

RABU, 31 JANUARI 2018 | 03:08 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin turut menjadi pemateri dalam Sekolah Partai yang diselenggarakan PDI Perjuangan bagi calon kepala/wakil kepala daerah yang diusung dalam Pilkada Serentak 2018.

Dalam pemaparannya, Wabup termuda yang juga kader PDI Perjuangan ini salah satunya membeberkan bagaimana mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan berbasis koperasi.

"Dalam upaya merealisasikan apa yang kami sebut sebagai revolusi dari atas, payung hukumnya sudah ada Perda Nomor 26 Tahun 2016. Dalam perda itu, pasal 5 ayat (3) mengatur: pusat perbelajan dan toko swalayan berjaringan hanya dapat didirikan oleh koperasi (berdiri di atas koperasi)," kata Nur Arifin, di hadapan peserta Sekolah Partai PDI Perjuangan, di Wisma Kinasih, Depok, Selasa (30/1).


Dia menjelaskan, kebijakan itu lahir juga dari pengetahuannya setelah mengikuti Sekolah Partai. Saat itu, dirinya belajar dari Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo yang juga berhasil mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui sinergi antara pengusaha kecil dengan swalayan yang kemudian dinamakan Tomira atau Toko Milik Rakyat.

Bedanya, kalau di Kulon Progo masih kompromi, di Trenggalek justru sudah lebih maju karena sudah ada Perda yang mengatur itu dimana swalayan hanya bisa berdiri di atas koperasi. Untuk bisa memajukan perekonomian rakyat melalui koperasi, jelas dia, maka pihaknya juga mengadakan program Kredit Gagsar (pedagang pasar).

"Bunganya 2 persen, biaya operasional dan administrasi dicover CSR, tanpa jaminan, dan kredit ini turun kepada koperasi pasar," ujarnya.

Untuk mengefektifkan itu, pihaknya juga mengadakan program Sekolah Pasar.
Semua diedukasi untuk jadi anggota koperasi. Bahkan preman di pasar juga ikut program sekolah pasar.

"Mereka juga bekerja untuk menagih, mereka dapat gaji, dan kredit jadi lancar," terangnya.

Nur Arifin menambahkan, prinsipnya menjadi pemimpin harus mau mencari masalah dan menemukan solusinya. Tidak pasrah pada keadaan dalam memperjuangkan cita-cita. Dia lalu mengutip Bung Karno bahwa Tuhan ada di gubuk-gubuk masyaramat miskin.

"Maka saya selalu turun ke masyarakat, mencari solusi dari apa yag dialami masyarakat secara langsung," ujarnya.

Apa yang dilakukan dalam kepemimpinannya di Trenggalek, lanjut Nur Arifin, juga merupakan pengejawantahan dari revolusi yang dilakukan Bung karno dan jalan perubahan Presiden Jokowi. Dia mengungkapkan, revolusi Bung Karno melalui jalan Trisakti yakni berdaulat, berdikari, dan berkepribadian. Kemudian jalan perubahan Presiden Jokowi yakni dengan menghadirkan Negara yang bekerja, kemandirian yang mensejahterakan, dan revolusi mental.

"Lalu kami sebagai kesetiaan pada janji revolusi dengan cara ngantor di desa serta menghadirkan perda yang berpihak rakyat, pertanian terpadu plus kredit gangsar, dan gerakan tengok bawah," pungkasnya. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya