Berita

Pramono Anung/Net

Politik

Postingan Dihapus, Pengelola Akun @setkabgoid Pun Dicopot

Pramono Akui Anak Buahnya Salah Kutip Pernyataan Presiden
RABU, 29 NOVEMBER 2017 | 10:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Salah kutip pernyataan Presiden Jokowi, akun @setkabgoid milik Sekretariat Kabinet diserang warga dunia maya. Setelah menjadi polemik, postingan pun dihapus dan pemegang akun langsung dicopot.

Pada Senin (27/11) pagi, akun @ setkabgoid memposting kegiatan Presiden Jokowi saat menghadiri Munas Alim Ulama di Lombok. Namun pernyataan Jokowi yang dikutip dalam postingan tersebut membuat geger warganet.

"Kita sudah minta kepada jajaran NU agar tegas pada aliran radikal & intoleran, apapun organisasinya - Presiden @ jokowi," tulis akun tersebut.


Postingan @setkabgoid langsung ditanggapi negatif oleh warganet. Bahkan akun pribadi milik Wakil Ketua Majelis Perwakilan Rakyat ikut berkomentar di kanal twitter. Menurut Hidayat Nur Wahid dirinya tidak percaya pernyataan yang dike­luarkan berasal dari Presiden.

"Smoga bukan begini pernyataan Presiden @jokowi, smestinya beliau justru ingatkn semua pihak untuk taat hukum, krnnya bila ada yg menyimpang dari hukum spt aliran radikal,intoleran,separatis,mafia narkoba dll, laporkn sgr ke penegak hukum,Polisi. Jangan pd main hakim sendiri." kata Hidayat dengan nama akun @hnurwahid.

Akun akademisi yang juga pemer­hati politik Rocky Gerung ikut mera­maikan cuitan akun Setkab yang dinilainya adalah hoax. "Semoga pernyataan dungu ini adalah hoax," tulis Rocky dengan nama akun @ rockygerung.

Setelah menjadi polemik, akhirnya kemarin postingan milik Setkab ini dihapus. Hingga Selasa (28/11) pagi, 477 warganet memberikan komentar, 417 me-retweet, dan 613 menyukai.

"Saya sudah baca dan adminnya tidak akan memegang akun itu lagi," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Bogor, kemarin.

Pramono menambahkan, admin yang mengelola melakukan kesala­han kutipan secara tidak sengaja. "Akun @setkabgoid diprotes karena menulis Presiden Jokowi meminta Nahdlatul Ulama menindak tegas ormas-ormas radikal dan intoleran. Itu human error," ujar Pramono menambahkan.

Meskipun sudah ada klarifikasi dari Pramono dan postingan sebel­umnya juga dihapus, warganet masih terus melakukan kritik. "Kalau ne­tizen ga ribut, gw yakin bablas tuh twit," kata akun @rudyno1.

"Beberapa jam setelahnya post­ingan tersebut dihapus karena te­lah viral dilinimasa sosial media. Pertanyaannya: Apakah postingan itu Hoax? Kalau iya, maka setkab send­irilah yang menyebarkan isu Hoax," ujar akun @SurYosodipuro_.

"Kutipan kalimat seorang presi­den oleh lembaga resmi negara, dengan mudahnya di sebarkan begitu saja lalu dihapus begitu saja. Masya Alloh...." kata akun @SagaMerahSaga.

"Tak cukup dicopot admin setkab. Yang bersangkutan sudah menga­tasnamakan setkab dan presiden. Lembaga resmi negara sebarkan HOAX yg sangat fatal," kritik akun @maspiyuuu.

"SETKAB bikin berita SETDAH," timpal akun @YaaHaadii_ihdin.

"Hoax itu hanya berlaku untuk rakyat...jika untuk “penguasa” na­manya khilaf...paham?" sindir akun @gsppermai.

"Persis seperti kata @rockygerung , sumber hoax terbesar adalah istana...?!?!" ledek akun @feri­zandra.

"Setkab kok gitu.. kelasnya sama kaya saracen," ledek akun @ kumendan2.

"Sekelas setkab salah kutip? Emang gak ada SOP untuk upload konten. Di institusi level daerah saja admin gak berani sembarangan upload sebelum disetujui pejabat yg punya wewenang. Aneh..." sindir akun @argolumakso.

"Kesalahan kok dibiarkan ber­jam2 dijagat tweet!! Kalau nggak disindir gak dihapus!! Apa jangan-jangan slogannya; Iam not read what Iam write," kesal akun @ Swarnadiva9.

Ada juga yang menganggap kes­alahan bukan terdapat pada admin akun tersebut. Warganet berpenda­pat bahwa admin hanya menjalank­an tugas, dan atasan yang harus disalahkan.

"Kasian.. Orang kecil yg cuman jalankan tugas dibebastugaskan demi popularitas bos besar.." cuit akun @kuyupmenggigil.

"Biasalah... Rezim mencari kamb­ing hitam dan semudah ituh seorang @pramonoanung melempar kesala­han pada admin?? Apakah admin @setkabgoid adalah SISWASMK YANG LAGI MAGANG?" tanya akun @bangyupi_006.

Dari kesalahan yang dibuat, akun milik Setkab tidak melayangkan permintaan maaf terhadap warganet. Malah pihak Setkab cuma melihat­nya sebagai angin lalu yang dimak­lumi. "Mustinya ada klarifikasi dari admin akun Setkab terkait tweet kontroversial tsb... bukan cuman di­hapus & menyisakan tanda tanya..." kata akun @ferizandra.

Pendapat lain juga mengatkan, ke­salahan redaksional kata dari Setkab bahwa bukan NU saja yang men­jaga Indonesia dari aliran radikal, namun seluruh elemen masyarakat. "Tegas pada aliran radikal & intol­eran, apapun organisasinya bukan cuma tugas NU, tapi tugas semua muslimin yg mencintai NKRI ber- Pancasila dan ber-Bhineka Tunggal Ika. Alirannya yach..bukan organ­isasinya.." tutur akun @f_yathir.

Jika dibandingkan dengan pernyataan Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Mataram, Lombok, Kamis (23/11) memang ada kesalahan pengutipan yang dilakukan akun @ setkabgoid.

Jokowi sebenarnya memerin­tahkan jajarannya di pemerintahan menindak tegas kelompok radikal. Namun, oleh akun @setkabgoid justru ditulis bahwa Jokowi memer­intahkan jajaran NU. Jokowi saat itu berbicara tentang Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya