Berita

Politik

Emmy Bela Ananda

KAMIS, 16 NOVEMBER 2017 | 07:10 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

WHILE I'm driving, Bu Nursyahbani Katjasungkana kirim naskah tulisan dari Ex Jubir Ahok-Jarot, Ny. Emmy Hafild. Judulnya, "Ananda Sukarlan dan Hak Kebebasan Berpendapat".

Saya baca. Whoaa... Ngawur. Tulisan Sampah. Nyesel saya bacanya. Full of hatred. Jadi polusi logic. Mutunya rendah.

Ada bumbu "puffery" (false praise) di tulisan Emmy Hafild. Dia bilang Ananda Sukarlan pianis terkenal di dunia. That's Bullshit..!! Outside the tadpole pond (kolam cebong), No body knows him.


Skill pianonya biasa aja. Ngga sebaik Levi Gunardi, Kwe Pin Nio, Yohanes Nugroho, Hendrata Prasetia. Kalo ngga percaya, tanya saja ke Mpu Pianis Iravati Soediarso. Jelas in popular culture Anggun C. Sasmi lebih ngetop dibanding Ananda Sukarlan.

Di seluruh paragrafnya, Emmy Hafild tidak sebut nama lain. Hanya Ahok, Jarot dan Ananda Sukarlan. Dia gunakan istilah "pejabat" dan gubernur yang meraih kekuasaan dengan memecah belah umat.

Ocehan Emmy Hafild berkontradiksi dengan penilaian Franz Magnis SJ. Menurut Magnis, Ananda Sukarlan bawa kebencian pribadi dengan memanfaatkan forum publik.

Bila Emmy Hafild bermaksud mengatakan Anies-Sandi menang 16% dengan cara pecah belah umat, maka Emmy Hafild 100 persen butuh aspirin.

Ahok-Djarot kalah karena blunder di metode dan stratak. Bukan karena isu rasial. Tim Suksesnya pun tidak cerdas. Sekali pun sudah menurunkan "badai sembako" dan bagi-bagi sapi di minggu tenang, tetap kalah. Karena ya itu tadi, tidak cerdas.

Emmy Hafild sebaiknya insaf. Anies-Sandi itu petarung hebat. Mereka, seperti kata Lao Tzu "The best fighter is never angry".

Coba ingat-ingat Jagoan Ahok. Dia "ayam sayur" yang selalu marah-marah kepada orang miskin.

Fakta Ahoker adalah pecundang sudah tertulis dalam sejarah. Abadi. Selama Indonesia ada, selama itu pula catatan itu ada. Perih memang.

Emmy Hafild mesti berdamai dengan fakta dan diri sendiri. Amarah, benci, caci-maki, menuding tidak bikin orang jadi hebat. Apalagi bahagia. Seperti kata HH. Dalai Lama "We can never obtain peace in the outer world until we make peace with ourselves". Terimalah fakta, that you are a looser Emmy. [***]

(Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi/Komtak)

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya