Berita

Foto/Net

Bisnis

Bank Dituntut Super Hati-hati Waspadai Kenaikan NPL

Risiko Kredit Masih Tinggi Sampai Tutup Tahun
SENIN, 23 OKTOBER 2017 | 09:50 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Hingga akhir tahun industri perbankan diperkirakan masih berjibaku mempercantik ra­sio kredit bermasalahnya (non performing loan/NPL). Ber­dasarkan data Bank Indonesia (BI), NPL gross perbankan hingga Agustus 2017 sebesar 3 persen, dan NPL net sebesar 1,4 persen.

Sampai akhir tahun pula, risiko kredit diramal masih cukup tinggi. Sehingga hal itu berpengaruh pada pencapaian kredit yang belum maksimal.

Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iman Nugroho berpenda­pat, kenaikan risiko kredit sebe­narnya berdampak positif bagi perbankan, yaitu agar lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. Yang kemudian pada akhirnya, menjadi salah satu cara antisipasi untuk men­jaga NPL.

Di BTN sendiri, sambung Iman, pihaknya selalu berhati-hati dalam memberikan kredit, mengawasi kredit sampai lunas, hingga upaya restrukturisa­si. Cara ini cukup ampuh dalam menekan rasio kredit bermasalah perseroan.

"Kalau tidak bisa restruk­turisasi lagi, ya disudahi dengan baik, melalui lelang atau sukar­ela dengan debitor," terangnya kepada Rakyat Merdeka.

Direktur BTN Nixon Napitu­pulu menyebutkan, hingga akhir tahun, nilai kredit yang dihapus buku sebesar Rp 700 miliar. Angka ini lebih besar sedikit dari jumlah hapus buku BTN Rp 600 miliar pada akhir tahun lalu.

Dengan begitu, BTN akan mencatat rasio NPL yang lebih baik di tahun ini. Pada kuartal II-2017, BTN mencatat rasio NPL gross sebesar 3,23 persen dan NPL net sebesar 2,24 persen.

Sementara, Direktur Keuan­gan dan Risiko Kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rico Rizal Budidarmo meng­klaim, perseroan selalu berupaya melakukan perbaikan kualitas kredit. Ini ditunjukkan dengan rasio NPL BNI pada kuartal III- 2017 sebesar 2,8 persen, atau turun dari periode yang sama 2016 sebesar 3,1 persen. Selain itu, perbaikan kualitas kredit bank sampai September 2017 banyak disumbang oleh segmen menengah.

"Selain perbaikan kinerja dari debitor kelas menengah, kenai­kan kredit juga ikut mendorong penurunan rasio NPL. Kami terus melakukan perbaikan dari konteks industri dan nasabah," kata Rico.

Menurutnya, penurunan NPL ini juga merupakan keberhasilan dari strategi bank dalam men­gelola aset. "Kami menghimpun aset di level rendah, mengelola efektifitas risiko kredit dan ek­spansi kredit yang selektif. Kami optimis, sampai akhir tahun nanti bisa mencapai psosisi NPL sebesar 2,5 persen," imbuhnya.

Sebelumnya, Asisten Guber­nur Kepala Departemen Kebi­jakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, seiring kenaikan risiko kredit, fungsi intermediasi juga nya­tanya belum optimal. Pertumbu­han kredit Agustus 2017 masih rendah yaitu 8,3 persen, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan Juli 2017 sebesar 8,2 persen. Sedangkan DPK tercatat tumbuh 9,6 persen atau lebih rendah dari Juli 2017 sebesar 9,7persen year on year (yoy).

"Ke depan, BI optimistis fungsi intermediasi perbankan bisa lebih membaik sejalan den­gan dampak penurunan bunga acuan dan pelonggaran makro prudensial," tuturnya. ***

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Pengurus Serikat Pekerja Kuatkan Gugatan Pensiunan Pegadaian

Kamis, 13 Februari 2025 | 01:34

Platform Telkom Genjot Kualitas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Kamis, 13 Februari 2025 | 01:19

Tokoh Dayak: Pilbup Barito Utara Cukup Lancar

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:53

Wujudkan Energi Bersih, Pertamina Sulap Gas Suar Kilang Menjadi Listrik

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:31

Terdakwa Kasus Narkoba Berhasil Diringkus Usai Buron 10 Tahun

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:13

Kerja Sama "Two Countries Twin Parks" Genjot Investasi Sektor Industri

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:45

Erdogan Hadiahkan Mobil Listrik Togg T10X pada Prabowo

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:35

Cukong Trump Tekor Rp3.300 Triliun, IHSG Berbalik Lompat 1,74 Persen

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:31

Biaya Perjalanan Dinas Hingga Rapat Dipangkas Polri Demi Efisiensi

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:17

Warga Pesisir Pulau Jawa Terancam Ditelan Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 22:55

Selengkapnya