Berita

Anies-Sandi/Net

Politik

Seminggu Pertama Anies-Sandi

MINGGU, 22 OKTOBER 2017 | 17:54 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

BELUM ada 24 jam pasca dilantik, Anies digempur. Relawan Pro Anies-Sandi belum istirahat, sudah diserang lagi. Edan tenan. Mereka goreng kata "pribumi" yang diucapkan Anies.

Menurut peneliti senior LSI, Toto Izul Fatah, "Gorengan ini justru membuat elektabilitas Anies makin meroket". Ahoker gagal lagi. Kasian.

Hari pertama kerja, Anies-Sandi bingung mau pake seragam yang mana. Terakhir Sandi pakai seragam, waktu dia SMA.


Setelah inspeksi Balaikota, Anies kasih arahan. Anies berpesan agar birokrat di lingkungan Pemda DKI Jakarta fokus melayani warga. Semua warga harus mendapatkan pelayanan, tanpa terkecuali. Anies minta semua ASN pelajari janji kampanye ASA. Itu amanat yang dibawa Anies-Sandi.

Setelah itu, Anies-Sandi datang ke Dinas UMKM. Di situ, mereka langsung mengeksekusi program enterpreneurship dengan membuka pelatihan kewirausahaan.

Dari Dinas UMKM, Anies-Sandi shalat berjema'ah di Masjid Fatahillah. Lalu naik busway dari Halte Balaikota ke Koridor 6 Dukuh Atas. Jalanan macet. Mereka sama-sama turun di Halte Mampang Prapatan. Mereka mau melihat proyek underpass Mampang. Ini blusukan pertama. Proyek yang menyebabkan kemacetan ekstrem dipilih.

Anies mengatakan penyelesaian proyek itu akan terlambat. Sebabnya, masalah relokasi pipa utilitas. Jumadi (Kepala Proyek) bilang pipa utilitas di area proyek harus dipindahkan terlebih dulu. Tampak jelas, Anies menguasai masalah. Padahal ini hari pertama dia kerja.

Sampai sore Anies-Sandi di sana. Rush hour bikin macet menggila. Pulangnya, Anies-Sandi gunakan motor bike.

Media Sosial langsung rame. Netizen berkomentar, "aduuuh pak ati-ati disiram air keras". Ada yang komen, "Awas pak, entar dibacok preman. Kaya dulu tuh". Macem-macem komentar mereka. Intinya, warga concern melihat gubernurnya naik motor. Sesuatu yang biasa dilakukan Anies sejak dulu.

Pagi hari tanggal 18 Oktober, Anies-Sandi mengunjungi SD Negeri 07 Cawang. Di sekolah itu Anies menyatakan akan meningkatkan jumlah anak Jakarta yang menuntaskan program Wajib Belajar 12 Tahun.

Sejak kemarin, hujan mulai turun. Jakarta langsung macet. Hingga malam, masih belum stop. Kemang dikabarkan banjir.

Anies dapet laporan ada tanggul jebol di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan. Seorang netizen @Yusufsulistiyo ngetwit, "Banjir di bintaro sektor 9."

Media serempak gunakan istilah "banjir". Tidak lagi gunakan kata "genangan" seperti dulu saat Ahok berkuasa. Sekalipun, kedalaman air 1 meter, tetep disebut "genangan". Sekarang, saat Anies jadi gubernur, genangan semata kaki disebut sebagai "banjir".

Anies segera menginstruksikan Camat, Lurah dan orang-orang BPBD handle tumpahan air di Jatipadang. Mereka sukses. Banjir segera diatasi sehingga tidak menjadi endemik. Gubernur Anies memantau banjir dari Jakarta Smart City di Gedung G lantai 3 Balai Kota. Anies sukses mengatasi banjir dari kejauhan. Seperti Presiden Obama memantau jalannya Operasi Neptune Spear dari ruangan kecil di White House.

Hari Jumat (20/10), Anies-Sandi bikin hattrick. Semerta-merta, mereka disebut "sakti".

Siang itu, mereka meninjau proyek MRT (mass rapid transit) di Stasiun Haji Nawi, Fatmawati, Jakarta Selatan.

Pembangunan stasiun MRT di lokasi itu terhambat. Ahok dan Jarot ngga sanggup benahi. Ada empat bidang tanah belum bisa dibebaskan Pemprov DKI.

Lokasinya terletak di depan Toko Karpet Serba Indah dan Gramer Mandiri. Pemilik lahan minta ganti rugi Rp 120 juta per meter. Putusan pengadilan menyatakan Pemprov DKI hanya perlu membayar Rp 60 juta per meter.

Salah seorang pemilik lahan (Mahesh) menghampiri Anies. Dia bos Toko Karpet Serba Indah. Mereka ngobrol. Entah apa yang mereka bicarakan. Tiba-tiba, Mahesh menyatakan siap melepas lahannya saat itu juga. Sandi menyebut Mahesh: "Hero of the Day".

Ngga lama kemudian, secara simbolik, Anies, Sandi dan Mahesh merobohkan pagar toko milik Mahesh. Pihak MRT dan jurnalist jadi saksi.

Saya cuma bisa komentar: Luar biasa..!!

Esok harinya, Sabtu sampai Minggu, Anies kembali jadi target cyberbully. Kali ini dia dan rombongan gubernur (5 mobil) dituduh menerobos jalur One Way dari arah Puncak.

Saya malas mendalami hoax ini. Logika sederhana saja, jika rombongan Anies menerobos One Way, kok ngga tabrakan adu-kebo ya? [***]

Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya