Berita

Anies/Net

Politik

Gerombolan IQ Satu Digit

SELASA, 17 OKTOBER 2017 | 14:42 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

SENIN,16 Oktober 2017, ada rame-rame di Balai Kota. Ribuan orang dari ratusan organ relawan ASA. Ada aktifis Roemah Djoeang, Abdi Rakyat, GIN, RAS, ACTA, FPI, Brigade 08, Bangjapar, Insider, Hazmi Srondol dan sebagainya. Para veteran "Perang Jakarta" berkumpul.

This is the begining of new era. Anies-Sandi resmi dilantik Presiden Joko. Era baru kepemimpinan Jakarta. Maju kotanya, bahagia warganya.

Pro ASA sudah 6 bulan menanti momentum ini. Puluhan bis charteran berangkat dari Utara Jakarta. Djarot sudah meninggalkan Jakarta. Liburan ke Labuan Bajo. Sertijab dilakukan Sony Sumarsono dan Sekda Saefulloh. Malamnya, ada kabar Jarot mengaku tidak diundang. Padahal, namanya tertera dalam daftar.


Anies-Sandi tiba sekitar pukul 05.30 sore. Ruang sertijab over capacity. Name tag di kursi dicabut. Neno Warisman, Ustad Zaitun Rasmin, dan banyak tamu undangan nggak tahu harus duduk di mana. Banyak yang terpaksa berdiri. Panitia PNS tidak berinisiatif menambah kursi. Rupa-rupanya, daya kreativitas mereka sudah dipangkas. Kerja atas dasar perintah. Persis aparatus rezim diktator. Koor Lagu Indonesia Raya terkesan asal-asalan. Compang-camping. Tidak seragam. In short, PNS yang jadi panitia acara tidak profesional. Mentalitas dan etos kerja yang diwariskan Ahok-Jarot. Salah satu PR Anies-Sandi.

Malam ini, tidak ada tangisan bahagia seperti malam 19 April 2017. Adanya perasaan lega. Akhirnya, kita benar-benar punya gubernur baru.

Nyaris nggak ada batas dan sekat antara Anies-Sandi dan warga. Sebagai DKI 1-2, Anies-Sandi adalah "The First Patriach", bapaknya orang Jakarta. Saat mereka di atas panggung, banyak warga ikut naik. Warga lupa, itu gubernurnya hendak menyampaikan orasi.

Belum 24 jam dilantik, Anies kembali diserang cebong. Kali ini, pidato politiknya dipelintir. Akun robot @digembok menulis: "Woy @aniesbaswedan Elo sama dengan Hitler paham!!!"

Dalam pidatonya, Gubernur Anies bilang, "Jakarta adalah satu dari sedikit tempat di Indonesia yang merasakan hadirnya penjajah dalam kehidupan sehari-hari selama berabad-abad. Rakyat pribumi ditindas dan dikalahkan oleh kolonialisme. Kini telah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri".

Pesan tentang keadilan ini dirasakan sebagai statemen rasis oleh Ahoker. Kata "kolonialisme" yang merupakan tema sentral diabaikan. Ahoker memang Go-Block. Ahistoris. Cacat nalar. Gerombolan IQ satu digit. Kalahnya doang yang dua digit. Netizen bilang, "Ahoker, nggak ada elo, nggak rame".

Kolonialisme identik dengan imperialisme. Bagi Vladimir Lenin, imperialism is the highest stage of capitalism.

Jadi, indirectly Anies mengajak kita melawan kapitalisme dalam bentuknya yang paling kasar i.e. kolonialisme.

Malam kian larut. Kemacetan Jakarta mereda. Jalanan masih berlubang di sana sini. Tidak banyak trotoar indah. Mesin-masin parkir hanya jadi hiasan tak berguna. Devided society. Ketimpangan semakin lebar. Kemiskinan meraja-lela. Sebuah tugas yang tidak ringan di hadapan Anies-Sandi. [***]

Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak)

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya