Berita

Politik

Patung Semi Kolosal

SELASA, 01 AGUSTUS 2017 | 17:53 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

BELAKANGAN, Tionghoa disebut-sebut dengan istilah pejoratif "aseng", slank khusus dan penyimpangan dari kata "asing".

Gegara Patung "Kwan Kong" atau Guan Yu setinggi 30 meter di Tuban, seorang mantan anggota dewan dari PPP, Habil Marati (Hamar) berang. Perasaan nasionalisme-nya terusik. Jiwanya berontak. Dia heran, Presiden Joko ngga merobohkan patung ini.

Bagi Hamar (Miras?), patung ini punya makna politik dan ekonomi. Sebuah simbol penetrasi nasionalisme Tiongkok. Ujung-ujungnya, Mr Joko lagi disalahkan.

Di Provinsi Hubei, ada patung kolosal Guan Yu memegang Pedang "Green Dragon Crescent" setinggi 58 meter. Dilapisi 4 ribu strip perunggu. Beratnya mencapai 1.320 ton.

Guan Yu (关羽) atau Guan Gong (Hanzi : 关公, Hokkian : Kwan Kong) adalah historical figure. Hidup di Masa Tiga Kerajaan (Sam Kok) tahun 221�"269 Masehi. Dia juga tokoh penting dalam kisah Battle of Red Cliff.

Guan Yu dihormati, satu kelas dengan Chinese folk hero seperti Jenderal Yue Fei, Mulan, Ji Gong dan sebagainya. Bedanya, Guan Yu juga di-deitifikasi dalam Chinese religion (Tao, Confusianism dan Buddhism).

In Chinese Buddhism, Guan Yu diposisikan sebagai Sangharama Bodhisattva (heavenly protector of the Buddhist dharma atau Dharmapala).

Menurut legenda, Guan Yu muncul dalam meditasi Zen Master Zhiyi di tahun 592M. Semasa Dinasti Sui berkuasa di Tiongkok. Master Zhiyi adalah pendiri Tiantai school of Buddhism. Sejak itu, pemujaan terhadap Guan Yu dimulai. Bagi orang Tionghoa, Guan Yu adalah teladan kejujuran, loyalitas dan sifat ksatria membela yang benar.

Yang dimasalahkan Hamar (Miras?) mungkin bukan aspek religi atau karakter baik dari Guan Yu. Namun, dimensi ukuran patung dan makna simbolis "kecina-cinaan"-nya. Saya tidak tau, apakah sikap ini ada kaitan dengan Ahok's effect atau tidak. Tapi saya bisa memahami ethno-religio-nasionalistik sentimen dari mereka yang menolak eksistensi patung semi-kolosal tersebut.

Seperti kata Alhadi Muhammad, "apa mungkin kita bangun patung Gajahmada setinggi 30 meter di alun-alun Tiananmen?" [***]

Penulis adalah Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak)

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Pangkas Anggaran Kementerian, Prabowo Lebih Peduli Rakyat Kecil

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:30

Bursa Asia Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:22

Guncangan Politik Rumania, Presiden Klaus Iohannis Pilih Mundur

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:19

Butuh 15 Regulasi Kewenangan Khusus Pasca Status Berubah Jadi DKJ

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:17

Jokowi Harusnya Tak Olok-olok SBY soal Hambalang

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:14

Kebijakan Trump Bikin Dolar AS Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:05

Bursa Eropa Sumringah, Indeks Utama Kompak Naik

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:42

Menuju Bahaya Oligarki

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:29

Saham-saham Teknologi Melonjak, Bursa AS Ditutup Menghijau

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:18

Mbak Ita dan Suaminya Dikabarkan Kembali Diperiksa Hari Ini

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:10

Selengkapnya