Berita

Hery Haryanto Azumi/Dok

Politik

FDS Mendikbud Bisa Merusak Hubungan Jokowi Dengan Pesantren

SENIN, 19 JUNI 2017 | 10:14 WIB | LAPORAN:

Desakan sejumlah kalangan agar kebijakan terkait Full Day School  (FDS) dicabut belum menuai hasil.

Sejauh ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy masih bergeming dan tetap ingin merealisasikan kebijakan sekolah delapan jam sehari lima hari tersebut.

Tetapi penolakan terhadap kebijakan Mendikbud itu belum berhenti, justru semakin kencang. Kali ini giliran Majelis Dzikir Hubbul Wathon yang menyatakan menolak FDS.


Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) Majelis Dzikir  Hubbul Wathon Hery Haryanto Azumi, kebijakan Mendikbud itu berdampak pada tatanan pendidikan kultural yang selama ini sudah terbangun. Misalnya, Madrasah Diniyah yang sudah bertahun-tahun jadi saranan pendidikan agama bagi anak-anak warga Nahdlatul Ulama (NU).

"Wajar jika NU begitu keras menolak kebijakan Full Day School ini. Karena Madrasah Diniyah milik NU akan lenyap. Padahal Madrasah Diniyah sudah terbukti efektif sebagai institusi pembentuk dan menjaga karakter bangsa Indonesia," tegas Hery Haryanto Azumi yang juga Wasekjen PBNU, di Jakarta.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan pihaknya menolak keras kebijakan Mendikbud terkait sekolah delapan jam selama lima hari. Menurutnya, Kiai Said, negara perlu mengonfirmasi usaha pembentukan karakter masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan, pendidikan karakter termasuk dalam program Nawacita Presiden Joko Widodo seharusnya selaras dengan local wisdom  yang tumbuh sesuai dengan kultur di masyarakat, sehingga tidak  menimbulkan gejolak.

Jika Mendikbud tetap ngotot ingin menjalankan kebijakannya itu, kata Hery, akan merugikan pemerintah Presiden Joko Widodo. Sebab, selama ini orang nomor satu di Indonesia itu selalu menjaga dan intensif bersilaturahmi dengan para kiai-kiai pesantren.

"Saya kuatir kebijakan Mendikbud ini merusak hubungan baik Presiden Jokowi dengan pesantren. Dan upaya Presiden Jokowi intensif mendatangi pesantren-pesantren selama ini jadi tidak ada artinya," cetusnya.

"Saya jadi curiga dengan Mendikbud. Ada ada kok dia ngotot sekali ingin merealisasikan Full Day School. Patut dicurigai, Mendikbud punya agenda sendiri," pungkas mantan Ketua Umum PB PMII ini.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya