Berita

Gatot Nurmantyo/Net

Politik

16 Sel ISIS Masih Tidur, Doakan Jangan Bangun

Diungkap Panglima TNI
JUMAT, 16 JUNI 2017 | 09:20 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan ada 16 daerah di Indonesia yang menjadi pusat penyebaran sel-sel ISIS. Sel-sel itu masih tertidur, kita doakan semoga mereka tetap tidur selamanya biar negara ini aman dan bebas dari teror.

Soal ISIS ini disampaikan Gatot di Gedung DPR, kemarin. Menurutnya, ini sangat berbahaya dan harus segera diantisipasi. Apalagi, mereka berbaur dengan masyarakat biasa.

Gatot mengungkapkan, 16 daerah itu di antaranya ada di Bima (Nusa Tenggara Barat), Jawa Tengah dan Jawa Timur.


"Sel-sel ini tidur. Tinggal kapan bangunnya. Ketika ada kejadian, misalnya bom, dia akan bangun," ujar Gatot seraya meminta masyarakat waspada.

Gatut mengakui adanya kesulitan menangkap sel-sel ISIS tersebut. Kenapa demikian? Dia menyebut alasannya, yaitu belum ada payung hukum yang kuat untuk menjadi dasar penangkapan. "Mau pakai undang-undang apa?" katanya. TNI sendiri, lanjut Gatot, hanya melakukan beberapa tindakan antisipasi di sejumlah tempat yang rawan. Misalnya, penutupan jalur masuk di daerah-daerah perbatasan, seperti Tarakan, Miangas dan Maluku Utara.

Hal ini dilakukan untuk mengatisipasi kekhawatiran jaringan ISIS bernama Maute yang kini menguasai Marawi, Filipina Selatan, menyeberang ke Indonesia melalui wilayah-wilayah perbatasan.

"Kita tutup dengan operasi udara, laut dan kapal selam di sana dan tiap-tiap pulau tadi, diadakan penebalan (pasukan)," bebernya.

Gatot mengaku memprediksi potensi gerakan ISIS di Filipina. Menurutnya, pusat ISIS di Asia Tenggara berlokasi di Filipina. "Saya sudah ingatkan tentang pusat Islamic State itu ada di Filipina Selatan. Satu setengah tahun yang lalu saya bicara," beber Gatot. Selain itu, November 2016, Gatot juga sudah memgungkapkan potensi itu saat berbicara di Universitas Indonesia. "Saya bersyukur Presiden Rodrigo Duterte menyatakan akan mengesampingkan HAM untuk melindungi rakyatnya dari teroris, 6 bulan kemudian terjadi di Marawi, yang selama ini tidak pernah terdengar," ujarnya.

Jumlah simpatisan dan militan ISIS di Filipina Selatan berdasarkan laporan kantor berita AFP sekitar 50 hingga 100 orang. Gatot memperkirakan jumlahnya lebih dari itu, tetapi banyak yang belum bergerak karena itu tadi, sel-selnya masih banyak yang tidur. Perkiraannya, ada 600 milisi pro kelompok radikal pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi itu. "Buktinya korban dari teroris saja sudah 134. Berarti di sana yang tidak diketahui ada sel-sel ISIS yang tidur," ujarnya.

Sebelumnya, pada 12 Juni, Gatot juga sudah mengungkapkan adanya kemungkinan sel ISIS di Marawi akan bergeser dan menjadikan Indonesia sebagai basis perjuangan kelompok radikal itu yang diperkirakan masuk melalui daerah-daerah perbatasan di bagian utara seperti Kota Bitung, Sulawesi Utara, dan Pulau Morotai, Maluku Utara.

"Ada loncatan ISIS dari Marawi ke Bitung, Morotai dan seterusnya. Itu loncatan yang memang mudah. Hal ini yang sama-sama perlu kita waspadai," ujar Gatot, saat menghadiri acara buka puasa dengan sejumlah pimpinan media massa di Balai Sudirman.

Pengamat terorisme Mardigu WP menyebut, sel-sel ISIS memang sudah bercokol di Indonesia. "Benar itu, Panglima bukan menakut-nakutinya. Memang ada," ujarnya saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam. Menurut Mardigu, ada perbedaan antara sel ISIS Marawi dengan Indonesia. Di Indonesia, adalah sel ISIS murni. "Ideological dan anti pemerintah anti Pancasila. Marawi beda. Itu Maute nempel ISIS biar lebih terkesan sangar," tandasnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya