Berita

Tjahjo Kumolo/Net

Politik

Ancaman Mendagri Penghinaan Terhadap DPR Dan Rakyat

JUMAT, 16 JUNI 2017 | 02:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pembahasan RUU tentang Penyelenggaraan Pemilu masih alot. Ambang batas pencalonan presiden alias presidential threshold menjadi salah satu topik krusial menyebabkan RUU belum rampung.

Sebagian fraksi di DPR seperti Fraksi Demokrat menginginkan presidential threshold dihapuskan atau 0 persen, dan sebagian lain menemukan titik kesepakatan di angka 10 persen kursi DPR atau 15 persen suara sah nasional.

Namun, Pemerintah bersama Fraksi PDIP, Golkar dan Nasdem mengingankan presidential threshold tetap pada usulan pertama, yakni 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.


Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, jika DPR tidak mengakomodasi keinginan pemerintah presidential threshold sebesar 20-25 persen, maka pemerintah dengan berat hati akan menarik diri dari pembahasan RUU Pemilu. Dia menuturkan nantinya Pemilu 2019 akan menggunakan UU Pemilu yang lama, di mana presidential threshold juga 20-25 persen.

Sekretaris Jenderal Serikat Kerakyatan Indonesia (SAKTI) Girindra Sandino mengatakan pernyataan Pemerintah dalam hal ini Mendagri sudah merupakan penghinaan terhadap DPR dan rakyat, karena pemerintah telah melakukan pemaksaan kehendak tanpa menghiraukan pendapat yang lain.

"Dan dapat juga disebut sebagai pernyataan 'otoriter' karena memaksakan dan menyeragamkan keinginan. Serta, ini sama saja dengan 'pemerkosaan terhadap demokrasi'," ujar Girindra, Jumat (16/6).

Pihaknya menuntut agar Mendagri menarik kembali ancamannya, karena akan membuat malu Presiden Joko Widodo dan tidak tertutup kemungkinan akan menjadi boomerang politik.

"Dan DPR RI sebagai wakil rakyat terhormat, jangan berdiam diri," pungkas Girindra.

RUU Pemilu akan dugunakan pada Pemilu 2019. Pemilu 2019 sendiri akan digelar serentak antara Pileg dan Pilpres. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya