Berita

Publika

Kriminalisasi Ulama

RABU, 31 MEI 2017 | 04:32 WIB

DALAM sejarah Umat Islam, ulama yang istiqomah adalah benteng kebenaran. Namun, dalam sejarah ditemukan juga adanya ulama suu, yang ditenggarai tidak menyampaikan kebenaran apa adanya, dan selalu mengikuti kehendak para raja atau penguasa dengan mendapat kenikmatan dunia.

Ulama yang istiqomah pasti mendapat cobaan dan itu sudah suatu sunnatullah. Imam Ahmad bin Hanbal di penjara karena tidak mau mengikuti kemauan raja yang jelas-jelas bertentangan dengan kebenaran. Sehingga  sang ulama itu diperlakukan sewenang-wenang, dengan penuh penyiksaan fisik dan non fisik. Namun ia tercatat dalam sejarah sebagai ulama yang mempunya pendirian, serta istiqomah.

Kisah-kisah dalam Alqur'an telah banyak memperlihatkan pertarungan antara para nabi dan para raja. Hal demikian terjadi karena para nabi meyakini kekuasaan dan amanah yang diberikan Allah SWT setiap saat akan diambil, sedangkan  para raja menganggap kekuasaan didapat karena kehebatan mereka, sehingga harus dipertahankan dengan segala cara.


Para nabi memahami kekuasaan hanyalah sarana ibadah di dunia fana ini, sedangkan para raja menjadikan kekuasaan tujuan utama hidup mereka dengan menghalalkan segala cara, sehingga terkena penyakit paranoid akut dan menganggap kritik/nasehat sebagai bentuk makar.

Karena ulama adalah pewaris nabi, sebagaimana yang terdapat dalam hadis, maka pola tantangan yang dihadapinya juga pasti sama dengan nabi, yaitu fitnah, rekayasa, penjara, bahkan terkadang berujung dengan ajal.

Raja Mesir, Faruq, pernah mengirim utusan untuk menekan ulama Al-Azhar, Syekh Syaltut agar mengikuti keinginan sang raja yang jelas-jelas salah, bahkan disertai ancaman akan dikriminalisasi masuk penjara.

Lalu apa jawaban sang ulama itu?

Sang ulama hanya berpesan kepada raja bahwa dirinya sudah berumur, dan kebutuhannya hanya roti baladi, secuil keju, dan itu akan ia dapatkan walaupun nanti masuk ke penjara. Jadi, ulama-ulama yang istiqomah itu banyak pengikutnya begitu di setiap zaman.‎ [***]

H. Iskan Qolba Lubis, MA
Wakil ketua komisi VIII DPR RI

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya