Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Kulihat Ibu Pertiwi Sedang Bersusah Hati

SENIN, 15 MEI 2017 | 07:41 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

"KULIHAT ibu pertiwi, Sedang bersusah hati, Air matanya berlinang, Mas intannya terkenang, Hutan gunung sawah lautan, Simpanan kekayaan, Kini ibu sedang lara, Merintih dan berdoa". Demikian lirik bagian pertama lagu Ibu Pertiwi yang sampai kini belum jelas siapa penggubahnya.

Namun terlepas dari siapa penggubahnya, lirik lagu yang mulai didendangkan sejak tahun 50-an abad XX itu masih sesuai dan selaras dengan kenyataan kehidupan bangsa Indonesia pada tahun ke 17 abad XXI.

Di masa kini, Ibu Pertiwi memang sedang bersusah hati namun air matanya bukan sekedar berlinang namun bahkan sudah deras bercucuran berhubung terlalu sedih dan kecewa menyaksikan bahwa bangsa Indonesia sedang asyik memecah-belah demi menghancur-leburkan diri sendiri dalam suasana saling curiga dan saling benci antar warga Indonesia dengan sesama warga Indonesia.


Setelah berhasil mengusir penjajah dari bumi Indonesia maka 72 tahun kemudian bangsa Indonesia seolah merasa kehilangan musuh untuk dibenci maka terlanjur malah memusuhi bangsa sendiri. Dengan dalih perbedaan agama, ras, suku, golongan, mazhab politik yang seharusnya menjadi sinergi tenaga positif dan konstruktif demi membangun negara demi kesejahteraan rakyat ternyata dialihdayagunakan menjadi sinergi tenaga negatif dan destruktif demi memusuhi, menghujat, memfitnah, mencelakakan, bahkan membinasakan sesama bangsa sendiri.

Bangsa Indonesia seolah terbius oleh angkara murka hawa nafsu keserakahan sehingga meletakkan kepentingan diri sendiri masing-masing di atas kepentingan negara, bangsa dan rakyat Indonesia.

Namun bagian pertama lirik lagu Ibu Pertiwi yang terkesan pesimis sebenarnya masih disusul dengan bagian kedua yang terkesan optimis sebagai berikut: "Kulihat ibu pertiwi, Kami datang berbakti, Lihatlah putra-putrimu, Menggembirakan ibu, Ibu kami tetap cinta, Putra-putrimu yang setia, Menjaga harta pusaka, Untuk nusa dan bangsa".

InsyaAllah, selaras dengan bagian kedua lirik Ibu Pertiwi, para putra-putri bangsa Indonesia yang masih cinta Indonesia berkenan segera menghentikan angkara murka permusuhan memusuhi sesama bangsa Indonesia sebab kaum penjajah sudah lenyap terusir dari persada Nusantara sejak 17 Agustus 1945.

Para putra-putri bangsa Indonesia yang masih cinta Indonesia diyakini pasti berkenan meletakkan kepentingan negara, bangsa dan rakyat Indonesia di atas kepentingan partai politik, suku, ras, agama , golongan, kelompok apalagi kepentingan diri pribadi sendiri selaras semangat yang tersurat dan tersurat di dalam Sumpah Pemuda: "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".

Marilah kita menggembirakan Ibu Pertiwi dengan bersatu padu mempersatukan perbedaan agama, ras, suku , golongan, mazhab politik menjadi sinergi tenaga positif dan konstruktif dalam bingkai kerangka sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf keempat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 menjalin persatuan-kesatuan untuk bergotong-royong membangun negara, bangsa dan rakyat Indonesia menempuh perjalanan perjuangan meraih cita-cita terluhur bangsa Indonesia yaitu masyarakat damai, adil dan makmur. Merdeka! [***]

Penulis adalah warga Indonesia cinta Indonesia

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya