Berita

Jaya Suprana

Menyebar Kasih Sayang

JUMAT, 12 MEI 2017 | 06:30 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

NASKAH "Iriana Jokowi Memayungi Jokowi Di Trans Papua" yang dimuat Kantor Berita Politik RMOL edisi 11 Maret 2017 ternyata menuai tanggapan positif dari pihak yang mengerti inti sukma makna naskah sederhana tersebut. Namun di samping tak terhitung tanggapan positif, terdapat dua tanggapan negatif dari dua pihak yang tidak mengerti inti sukma makna naskah sederhana saya tersebut.

Karena dua pihak yang menanggapi secara negatif itu kebetulan adalah dua sahabat yang sangat saya hormati maka kurang etis apabila saya menyebut nama kedua beliau. Penanggap pertama menilai naskah saya negatif sebab beliau merasa haqqul yakin saya belum pernah ke Papua yang terpaksa saya bantah. Sebab saya sudah pernah ke Papua. Namun memang belum pernah meninjau proyek pembangunan jalan Trans Papua.

Naskah "Iriana Jokowi Memayungi Jokowi Di Trans Papua" saya susun berdasar pemberitaan berbagai media yang layak dipercaya tentang Presiden Jokowi naik trailer melintas proyek pembangunan jalan Trans Papua ruas Wamena-Mamugu I didampingi Panglima TNI. KASAD dan Menteri PUPR .


Menurut pendapat saya, Presiden Jokowi hanya ingin merasakan sendiri betapa sulitnya medan pembangunan jalan Trans Papua yang harus menerabas medan luar biasa sulit tergolong "mission impossible" kaliber  rawe rawe rantas, malang malang putung seperti lelakon wayang purwa "Bima Babat Alas".

Saya juga menulis sebagai berikut "Namun selama merasa terharu belum dilarang maka saya merasa terharu melihat kenyataan bahwa sahabat saya yang saya kenal sejak masa beliau baru mulai bertugas sebagai walikota Solo ternyata belum hilang sifat kerakyatannya dan ternyata benar-benar bersemangat ingin membangun Papua".

Apabila ungkapan saya itu tidak berkenan bagi pihak tertentu maka saya tidak bisa berbuat apa pun kecuali mohon dimaafkan bahwa saya memang berpendapat begitu berdasar harapan saya terhadap kerakyatan Jokowi. Maka saya mohon dengan hormat kepada pihak penanggap berkenan memberi pencerahan mengenai realita pembangunan Papua agar mata hati saya yang buta ini dapat menjadi lebih terbuka.

Penanggap kedua yang juga sangat saya hormati, lebih singkat dan tegas menilai saya: "Dua Muka. Lain Kendeng Lain Papua". Dua Muka jelas keliru, sebab setahu saya, muka saya cuma satu dan satu-satunya di dunia ini yaitu yang setiap kali saya lihat di cermin kamar mandi ketika gosok gigi.

Memang benar "Lain Kendeng, Lain Papua". Sebab naskah saya tentang Kendeng mengungkap prihatin atas nasib para petani yang menyemen kaki di depan Istana Kepresidenan. Sementara naskah saya tentang Papua mengungkap kasih sayang Iriana Jokowi memayungi suaminya naik trailer di Papua.

Saya memang tidak menulis tentang penderitaan rakyat Papua sebab setahu saya tujuan pembangunan Papua bukan menyengsarakan namun menyejahterakan rakyat Papua. Apabila  sang penanggap tahu perihal yang tidak saya ketahui, maka mohon berkenan memberitahu saya demi membuka matahati saya yang rabun untuk lebih bisa melihat kenyataan.

Saya sadar bahwa diri saya penuh kekurangan dan keterbatasan maka tidak malu mengakui diri keliru apabila memang keliru dan selalu siap sesuai mazhab kelirumologi yaitu berupaya memperbaiki kekeliruan demi mencari kebenaran. Namun sebagai penulis naskah yang tahu tujuan penulisan naskah, saya perlu tegaskan kembali bahwa sasaran utama naskah "Iriana Jokowi Memayungi Jokowi Di Trans Papua" adalah kasih sayang Iriana Jokowi memayungi Jokowi di Trans Papua.

Saya mengharap kasih sayang akan menyebar ke teman-teman se-Bangsa dan se-Tanah Air Angkasa agar berkenan menghentikan angkara murka kebencian dengan saling  curiga, hujat dan fitnah. [***]

Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi dan Sanggar Pembelajar Kemanusiaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya