Berita

Ahok-Jokowi/Net

Politik

Vonis Ahok Petaka Politik Bagi Rezim Jokowi

RABU, 10 MEI 2017 | 00:51 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Keputusan Majelis Hakim menjebloskan terdakwa penista agama, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dua tahun penjara patut diberi apresiasi. Walaupun keputusan tersebut dirasakan jauh dari harapan rakyat.

Demikian disampaikan Ketua Progres 98, Faizal Assegaf dalam keterangan persnya, Rabu (10/5).

"Seandainya Ahok tidak memiliki relasi yang kuat dengan kekuasaan Jokowi dan jaringan pemodal besar, tentu pengadilan tidak dibuat berlarut-larut dan pelakunya akan dihukum berat," kata Faizal.


Menurutnya, fakta tersebut menunjukan pengadilan kasus Ahok harus diakui sarat kepentingan dan intervensi kekuasaan.

Dan bila Ahok dibebaskan, rakyat akan menuding rezim Jokowi telah mengintervensi pengadilan untuk melindungi penista Al-Qur'an. Sehingga pengadilan Ahok menjadi arena pertarungan politik yang krusial dan mengancam citra serta eksistensi rezim Jokowi.

Maklum, selain Ahok adalah sahabat dekat Jokowi juga diakui sangat berkontribusi besar mengantarkan Jokowi ke kursi Presiden. Sehingga wajar ketika Ahok masuk penjara muncul spekulasi bahwa peristiwa tersebut merupakan petaka politik bagi rezim Jokowi.

"Bahasa kerennya, suka atau tidak, Ahok dan Jokowi telah terjebak dalam kepungan bunga bangkai. Kedua pihak terancam pecah kongsi dan bakal saling buka kartu truf," ujar Faizal.

"Sial benar, sudah kalah di Pilgub DKI, masuk penjara pula. Dalam situasi frustasi bisa saja Ahok bertindak nekat membeberkan segala ihwal kasus KKN APBD DKI dan skandal reklamasi," tambahnya.

Jika hal itu terjadi, lanjut Faizal, maka palu hakim atas kasus penistaan agama tidak saja menyeret Ahok ke penjara, namun telah berimplikasi serius mengancam kursi kekuasaan Jokowi.

Kepanikan itu tidak bisa diredam oleh parade papan bunga yang disinyalir akal-akalan Istana dan loyalis kotak-kotak untuk menyuguhkan hiburan palsu buat Ahok. Semua tindakan ironi itu hanyalah sia-sia, mau sejuta papan bunga pun tidak bisa menjebol pagar penjara dan menghapus citra buruk bahwa Ahok sebagai penista agama.

"Sudah tepat penista agama dan rezim Jokowi yang arogan berada dalam kepungan bunga bangkai. Mau ditutupi dengan cara apapun, bau busuk deal politik akan tercium oleh rakyat," demikian Faizal Assegaf. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya