Berita

Nasaruddin Umar/Net

Lorong Sunyi Menuju Tuhan (3)

Khanqa Dan Zawiyah

SENIN, 08 MEI 2017 | 09:12 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

KHANQA atau Zawiyah sebuah tempat khusus yang diran­cang khusus untuk berkhalwat. Biasanya di sudut rumah dibuat sebuah bilik khusus yang di da­lamnya dirancang sedemikian rupa sehingga salik bisa merasa seperti berada dalam dunia lain atau di tempat yang spesi­fik. Jika tidak memiliki tempat khusus cukup membuat bilik di sudut rumah (spiritual cornel) yang kedap dari suara-suara yang rutin sering didengar. Dekorasi dan spiritual acsessoris melengka­pi ruangan itu. Di dalamnya hanya ada benda-benda spiritual seperti Al-Qur’an, tasbih, sajadah, buku-buku doa, dan aroma pengharum ruangan. Tempat ini bukan mushalah untuk umum. Diusahakan tempat ini terbebas dari tempat bermain anak-anak. Ada seorang sufi bertahun-tahun memegang sendiri pintu bilik spiritualnya tanpa ada seorang pun yang pernah masuk di dalamnya, termasuk isterinya. Setelah wafat baru dibuka kamar itu ternyata isinya hanya ada sajadah tua, lampu tembok, dan tasbih tua. Di dalamnya tidak ada makanan dan unsur pengganggu konsentrasi, semacam alat-alat komunikasi. Di dalam spiritual cornel ini seorang salik bisa menumpahkan kekesalan dirinya kepada Tuhan, merintih, menangis meratapi kelemahan dirinya di muka Tuhan tanpa ada yang melihat dan mendengarnya. Khanqa atau zawiyah tidak dugunakan untuk tidur atau membaca buku-buku yang non spiritual.

Ketika salik hanyut di dalam khalwat, jiwa dan kalbunya sudah kosong dengan ketakjuban dunia dan dipadati dengan integritas cinta dan kesucian. Mereka sangat menikmati visi keindahan batin dan diluapi dengan kesucian cinta dan ketulusan kepada Tuhannya. Mereka tidak lagi merasakan kejenuhan di dalam berkhalwat. Hanya karena tanggung jawabnya sebagai khalifah maka mereka kembali bergabung dengan keluarga, jamaah, dan masyarakatnya. Para salikin tetap memiliki aktifitas untuk menyejahterakan keluarga dan masyarakat. Bahkan tidak sedikit jumlah jamaah tarekat yang sukses mengembangkan ekonomi yang berbasis jamaah. Jumlah anggota yang besar merupakan pasar tersendiri bagi unit usaha mereka. Apalagi mereka yakin bahwa transaksi jual-beli produk dari dan untuk lingkungan mereka lebih diyakini kehala­lan, kebersihan, kesucian, dan keberkahannya.

Filosofi di balik Khalwat bermacam-macam. Bahkan dalam setiap agama juga dikenal adanya kegiatan serupa dengan khalwat. Suhrawardi dalam bukunya 'Awarif al-Ma'rif menjelaskan: Ketika Allah swt menunjuk Adam dan anak cucu-Nya sebagai khalifah dan menjadikannya sebagai arsitek dunia, yang keberadaannya menjadikan syurga makmur, Allah menciptakan salahsastu komposisi Adam dari unsur tanah sesuai dengan keberadaan bimi dan menjadikannya meragi selama 40 hari. Setiap pagi bermakna eksistensi dari suatu kualitas yang menjadi sebabketertarikannya pada bumi ini. Setiap ketertarikan menjadi hijab yang menutupi pandan­gannya dari keagungan keabadian (qidam). Setiap hijab adalah sebab kejauhan dari alam gaib. Setiap kejauhan adalah sebab kedekatan pada dunia ma­teri hingga saat hijab itu menutup sepenuhnya, dan dunia ini seluruhnya berada dalam diri Adam.


Jika khalwat sedang berlangsung maka pada diri seorang salik tercipta suasana ketersingkapan hijab dengan berbagai manifestasi. Ibarat tempat pele­buran logam, dengan nyala api kezuhudan nafsu dilebur, dimurnikan dari segala endapan kotoran, kemudian cahayanya diindahkan laksana cermin. Dengan cermin itu maka tampaklah segala sesuatu yang tersembunyi. Menurut Suhrawadri, khalwat bagaikan himpunan dari segala sesuatu yang saling bertentangan satu sama lain di dalam nafsu (nafs) dalam berbagai latihan rohani (mujahadah), misalnya membatasi makan dan minum, berbicara terbatas, membatasi diri untuk berkumpul satu sama lain guna memulihkan konsentrasi penting untuk semua, selalu berzikir, menolak berbagai macam pikiran, dan senantiasa melakukan muqara­bah, yakni kontemplasi disertai dengan rasa takut. Latihan-latihan yang bersifat kerohanian (riyadhah) berarti meninggalkan keinginan nafsu dan berbagai syarat dalam berbagai usaha. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya