Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
KHANQA atau Zawiyah sebuah tempat khusus yang diranÂcang khusus untuk berkhalwat. Biasanya di sudut rumah dibuat sebuah bilik khusus yang di daÂlamnya dirancang sedemikian rupa sehingga salik bisa merasa seperti berada dalam dunia lain atau di tempat yang spesiÂfik. Jika tidak memiliki tempat khusus cukup membuat bilik di sudut rumah (spiritual cornel) yang kedap dari suara-suara yang rutin sering didengar. Dekorasi dan spiritual acsessoris melengkaÂpi ruangan itu. Di dalamnya hanya ada benda-benda spiritual seperti Al-Qur’an, tasbih, sajadah, buku-buku doa, dan aroma pengharum ruangan. Tempat ini bukan mushalah untuk umum. Diusahakan tempat ini terbebas dari tempat bermain anak-anak. Ada seorang sufi bertahun-tahun memegang sendiri pintu bilik spiritualnya tanpa ada seorang pun yang pernah masuk di dalamnya, termasuk isterinya. Setelah wafat baru dibuka kamar itu ternyata isinya hanya ada sajadah tua, lampu tembok, dan tasbih tua. Di dalamnya tidak ada makanan dan unsur pengganggu konsentrasi, semacam alat-alat komunikasi. Di dalam spiritual cornel ini seorang salik bisa menumpahkan kekesalan dirinya kepada Tuhan, merintih, menangis meratapi kelemahan dirinya di muka Tuhan tanpa ada yang melihat dan mendengarnya. Khanqa atau zawiyah tidak dugunakan untuk tidur atau membaca buku-buku yang non spiritual.
Ketika salik hanyut di dalam khalwat, jiwa dan kalbunya sudah kosong dengan ketakjuban dunia dan dipadati dengan integritas cinta dan kesucian. Mereka sangat menikmati visi keindahan batin dan diluapi dengan kesucian cinta dan ketulusan kepada Tuhannya. Mereka tidak lagi merasakan kejenuhan di dalam berkhalwat. Hanya karena tanggung jawabnya sebagai khalifah maka mereka kembali bergabung dengan keluarga, jamaah, dan masyarakatnya. Para salikin tetap memiliki aktifitas untuk menyejahterakan keluarga dan masyarakat. Bahkan tidak sedikit jumlah jamaah tarekat yang sukses mengembangkan ekonomi yang berbasis jamaah. Jumlah anggota yang besar merupakan pasar tersendiri bagi unit usaha mereka. Apalagi mereka yakin bahwa transaksi jual-beli produk dari dan untuk lingkungan mereka lebih diyakini kehalaÂlan, kebersihan, kesucian, dan keberkahannya.
Filosofi di balik Khalwat bermacam-macam. Bahkan dalam setiap agama juga dikenal adanya kegiatan serupa dengan khalwat. Suhrawardi dalam bukunya 'Awarif al-Ma'rif menjelaskan: Ketika Allah swt menunjuk Adam dan anak cucu-Nya sebagai khalifah dan menjadikannya sebagai arsitek dunia, yang keberadaannya menjadikan syurga makmur, Allah menciptakan salahsastu komposisi Adam dari unsur tanah sesuai dengan keberadaan bimi dan menjadikannya meragi selama 40 hari. Setiap pagi bermakna eksistensi dari suatu kualitas yang menjadi sebabketertarikannya pada bumi ini. Setiap ketertarikan menjadi hijab yang menutupi pandanÂgannya dari keagungan keabadian (qidam). Setiap hijab adalah sebab kejauhan dari alam gaib. Setiap kejauhan adalah sebab kedekatan pada dunia maÂteri hingga saat hijab itu menutup sepenuhnya, dan dunia ini seluruhnya berada dalam diri Adam.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
UPDATE
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29