Berita

Yunarto Wijaya/Net

Politik

Yunarto Wijaya: Belajar Matematika Dasar Dulu Sebelum Komentar

MINGGU, 16 APRIL 2017 | 21:18 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai tuduhan miring yang dilontarkan pengamat politik Ziyad Falahi terkait hasil survei lembaganya sebagai bentuk provokasi.

Yunarto justru meminta Ziyad, yang menuduh surveinya bau busuk dan sebatas mencari perhatian serta uang semata, untuk belajar matematika dasar dan silogisme.

"Belajar dulu matematika dasar sebelum komentar. (Data-data argumentasi) yang disebutkan (Ziyad) salah semua," kata Yunarto dalam pesan elektroniknya kepada redaksi, Minggu (16/4).

Hal pertama yang diluruskan Yunarto adalah masalah margin of error. Adapun margin of error yang dirilis pihaknya pada Sabtu, 15 April 2017 adalah sebesar 3,5 persen. Bukan 2,5 persen seperti disampaikan Ziyad dan kemudian digunakan sebagai dasar menuduh survei Charta Politika ada 'bau busuk'nya.

Kedua, mengenai undecided voters atau responden yang belum menentukan pilihan. Ziyad menyebut undecided voters sebesar 19 persen. Padahal jumlah undecided voters dari hasil survei Charta Politika sebesar 7,9 persen.

"Makanya belajar hitung pengurangan dan pertambahan," celetuk Yunarto.

Sementara itu, Yunarto juga menjelaskan bahwa survei Charta yang menyebutkan bahwa Ahok unggul dengan 39 persen dan Anies hanya 31,9 persen yang dipersoalkan Ziyad adalah hasil simulasi terhadap tiga nama, yakni Agus Yudhoyono, Ahok, dan Anies.

Adapun asal muasal angka Ahok dapat  41 persen dan Anies 44,5 persen yang digunakan oleh Yunarto sebagai pembanding untuk menjelaskan survei terbarunya adalah hasil simulasi dua nama.

"Terima kasih atas provokasi dari orang yang perlu belajar matematika dasar dan silogisme sebelum komentar," tegas Yunarto.

Dalam keterangannya, Yunarto pun mempermasalahkan judul berita yang mengutip pandangan Zaid tersebut.

"Menurut saya (berita) berisikan ujaran kebencian dan sikap SARA yang berpotensi bermasalah hukum," demikian Yunarto.

Sebelumnya, dalam tulisan berjudul "Tercium Bau Busuk Tiko Dari Survei Charta Politika", dosen FISIP UPN Veteran Jakarta itu meminta agar Yunarto memiliki niat yang positif sebelum mempublikasikan hasil riset. Sehingga, hasil riset tersebut mampu bersinergi dengan riset riset yang lain.

Ia kemudian mengkritisi hasil survei Charta Politika yang dirilis pada 15 April 2017, sebagaimana tadi telah diluruskan Yunarto Wijaya. [ian]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Pangkas Anggaran Kementerian, Prabowo Lebih Peduli Rakyat Kecil

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:30

Bursa Asia Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:22

Guncangan Politik Rumania, Presiden Klaus Iohannis Pilih Mundur

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:19

Butuh 15 Regulasi Kewenangan Khusus Pasca Status Berubah Jadi DKJ

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:17

Jokowi Harusnya Tak Olok-olok SBY soal Hambalang

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:14

Kebijakan Trump Bikin Dolar AS Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:05

Bursa Eropa Sumringah, Indeks Utama Kompak Naik

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:42

Menuju Bahaya Oligarki

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:29

Saham-saham Teknologi Melonjak, Bursa AS Ditutup Menghijau

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:18

Mbak Ita dan Suaminya Dikabarkan Kembali Diperiksa Hari Ini

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:10

Selengkapnya