Berita

Petani Kendeng/RMOL

Jaya Suprana

Doa Untuk Para Petani Kendeng

MINGGU, 19 MARET 2017 | 10:51 WIB

SAMA sekali saya tidak berani maka tidak berniat melibatkan diri ke dalam kemelut polemik pendirian pabrik semen yang menyebabkan para petani Kendeng melakukan aksi penyemenan kaki di pelataran depan Istana Merdeka.

Sang obyek polemik benar-benar sama sekali berada di luar jangkauan kemampuan saya sebagai  sekedar seorang insan rakyat yang tidak memiliki kekuasaan di persada Nusantara tercinta masa kini, masa lalu mau pun masa depan.

Secara pribadi saya hanya merasa prihatin atas resiko kerusakan kesehatan yang dialami para petani Kendeng akibat nekad mengecor kaki-kaki mereka masing-masing ke dalam kotak semen.


Memang bisa saja saya menyalahkan para petani telah melakukan perilaku yang membahayakan kesehatan mereka itu sendiri atas kehendak mereka sendiri padahal sebenarnya masih banyak cara lain untuk melakukan protes tanpa harus menyemen kaki diri sendiri. Atau bisa saja saya pura-pura tidak tahu tentang penyemenan kaki yang belum pernah terjadi di planet bumi kecuali oleh para petani Kendeng di pelataran depan Istana Merdeka  itu, maka biarkan saja para penyemen kaki itu merusak kesehatan mereka sendiri.  

Berdiri atau tidak berdirinya pabrik semen di kawasan pegunungan Kendeng itu sama sekali tidak menguntungkan atau merugikan diri saya sendiri maka buat apa saya peduli mereka menyemen kaki mereka sendiri. Namun mungkin akibat salah-didik oleh orangtua, maka nurani saya sudah terlanjur terdidik untuk senantiasa berupaya peduli terhadap sesama manusia. Apalagi almarhum Gus Dur  juga sempat mewariskan beberapa wejangan kepada saya, antara lain adalah wejangan agar saya selalu berpihak ke kaum tertindas.

Maka mohon dimaafkan, bahwa saya tidak bisa melawan rasa prihatin menyelinap ke lubuk sanubari saya ketika terpaksa menyaksikan bagaimana puluhan petani Kendeng atas kehendak mereka sendiri menyemen kaki di pelataran depan Istana Merdeka dengan harapan tunggal yaitu perkenan Presiden Jokowi yang mereka hormati dan harapkan berkenan kembali mengulang perkenan menerima mereka kembali menghadap Presiden Jokowi yang mereka hormati dan harapkan seperti yang telah diperkenankan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 2 Agustus 2016.

Memang sampai saat naskah ini saya tulis, Presiden Jokowi belum sempat menerima para petani Kendeng menghadap sebab kebetulan Presiden Jokowi terlibat pada beberapa tugas kepresidenan di luar kota Jakarta. Namun siapa tahu, pada hari-hari selanjutnya ini lokasi agenda tugas kenegaraan dan kerakyatan Presiden Jokowi lebih berada di ibukota atau sekitarnya.

Maka melalui naskah sederhana yang saya tulis dan dimuat atas kemurahan hari RMOL ini, dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri untuk memanjatkan doa memohon kepada Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih untuk berkenan menganugerahkan kekuatan lahir-batin kepada para petani Kendeng yang sedang mengungkap rasa di depan Istana Merdeka serta menyentuh lubuk nurani kemanusiaan Presiden Jokowi agar berkenan bermurah hati menerima para petani Kendeng kembali menghadap kepala negara yang sangat mereka hormati dan harapkan, agar para petani Kendeng dapat segera menghentikan aksi penyemenan kaki mereka untuk setelah menghadap Presiden Jokowi yang sangat mereka hormati dan harapkan, kemudian para petani Kendeng dapat kembali ke kampung halaman untuk kembali bertani di lahan pertanian mereka masing-masing. AMIN[***]

Penulis prihatin nasib rakyat tertindas


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya