Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

PILKADA JAKARTA

Pesta Demokrasi Santun, Damai Dan Beradab

SENIN, 20 FEBRUARI 2017 | 08:44 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SYUKUR Alhamdullilah, pemilihan kepala daerah pada tanggal 15 Februari 2017 telah tertata laksana dengan baik, aman, tertib dan damai. Tidak ada kekerasan ragawi merusak citra peradaban Indonesia sebagai negara demokrasi nomor tiga terbesar setelah India dan Amerika Serikat di planet bumi ini.

Khusus pilkada yang diselenggarakan di ibukota Republik Indonesia sebagai kota terbesar dan terpadat penduduk di kepulauan Nusantara memang merupakan barometer sebagai suri teladan bagi seluruh kota dan daerah di Indonesia. Meski sempat dihebohkan kasus dugaan penistaan agama melibatkan gerakan massa dalam jumlah besar 411 dan 212 namun akhirnya pilgub Jakarta berlangsung secara aman, tenteram, damai dalam suasana gembira selayaknya suatu pesta demokrasi.

Yang membanggakan adalah semangat kedewasaan dan kekesatriaan yang diwujudkan oleh ketiga pasangan calon. Yang kalah menerima hasil pemilihan umum secara legowo sementara yang menang tidak melecehkan apalagi menghina namun tetap menghargai dan menghormati yang kalah.


Pilgub Jakarta yang akan dilanjutkan ke putaran ke dua memang layak dinobatkan sebagai suri teladan bagi seluruh kota dan daerah yang sedang asyik memilih pemimpin masing-masing.

Dua pasangan calon gubernur Jakarta yang maju ke putaran ke dua segera mengkonsilidasikan diri masing-masing demi memenangkan pilgub Jakarta dengan cara yang santun, damai dan beradab. Tiada saling mencemooh, menghujat apalagi memfitnah pada kedua palon gubernur Jakarta karena masing-masing tetap berpegang teguh pada inti makna demokrasi sejati yaitu saling menghormati dan menghargai dalam perbedaan pendapat.

Baik pasangan Ahok-Djarot mau pun Anies-Sandi bersikap dewasa dan kesatria demi membuktikan bahwa persaingan politik di alam demokrasi Indonesia tidak perlu dan tidak harus dilakukan dengan kebencian. Insya Allah, budi pekerti kedewasaan dan kekesatriaan kedua pasangan calon gubernur bisa didayagunakan sebagai suri teladan sikap dan perilaku para pendukung masing-masing pasangan calon.

Sementara yang didukung terbukti mau dan mampu bersikap santun, damai dan beradab maka tidak ada alasan bagi para pendukung untuk bersepak-terjang saling sengit mengejek, mencemooh, menghujat, menghina apalagi memfitnah. Kampanye hitam yang memburuk-burukkan pihak lawan niscaya tidak pantas dilakukan oleh masyarakat yang beradab.

Insya Allah, para pasangan calon dan para pendukung pasangan calon bersatu-padu dalam ikhtiar masing-masing mewujudkan makna luhur yang terkandung di dalam jihad al-nafs yaitu perjuangan menaklukkan diri sendiri. Diharapkan masing-masing kubu akan gigih berupaya mengendalikan dan menahan diri untuk tidak melakukan perangai sepak-terjang saling mengejek, mencemooh, menghujat, menghina apalagi memfitnah.

Masing-masing paslon dan para pendukungnya justru saling bersaing untuk bersikap dewasa dan kesatria sesuai makna demokrasi sejati yaitu saling menghormati dan saling menghargai di dalam kemelut persaingan memperebutkan suara rakyat pada putaran kedua pilgub Jakarta.

Insya Allah, kedua pasangan calon gubernur Jakarta dan para pendukungnya masing-masing benar-benar konsekuen dan konsisten gigih berupaya saling mengungguli dalam bersatu padu berjuang demi membuktikan bahwa pesta demokrasi di Jakarta berhasil diselenggarakan secara santun, damai dan beradab. [***]

Penulis adalah pembelajar makna demokrasi

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya