Berita

Politik

Kartu Truf Ahok, Lahan Cengkareng Barat

MINGGU, 19 FEBRUARI 2017 | 21:04 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

ADA satu kegundahan yang sampe saat ini bikin saya gak abis pikir. Soal pembelian lahan milik pemprov di Cengkareng Barat. Dulu Wagub Jarot sempat dikutip media. Dia bilang skandal lahan Cengkareng ini lebi gede dari kasus RSSW. Berarti, Jarot tidak terlibat kasus ini. Dia clean seperti bayi.

Sekarang, kasus ini lenyap. Ahok tanda tangan disposisi pembelian. Seakan, kasus ini dipegang sebagai kartu truf untuk mengendalikan Ahok.

Di medsos, rame gosip seputar kemungkinan skenario Ahok menang pilgub tapi lantas masuk bui. Sekali pun menang, bukan dia gubernurnya.


Dari hasil pilgub putaran 1, diketahui Ahok punya modal basis massa Tionghoa, Nasrani dan aliran sesat. Cukup signifikans dengan kalkulasi, 1 keluarga Tionghoa bisa seret 1 orang pribumi. Di banyak kasus, bos kecil etnik Tionghoa bisa pengaruhi karyawannya coblos Ahok.

Bahkan bisa jadi cinta mati. Belum lagi di pergaulan sosial. Ada banyak sekali pribumi bersahabat dengan non pri. Paling bahaya di kampus. Mahasiswi non chinese bisa ikut-ikutan berpikir Ahok itu bagus. Sebabnya, mayoritas mindset teman-teman Chinese-nya say so.

Plus, memang pada dasarnya pribumi itu baik. Tidak rasis. Double plus, rasa "ngga enak ati" yang jadi ciri khas orang Indonesia. Tionghoa WNI yang sudah bergenerasi hidup dan berinteraksi di sini, juga punya kesamaan psikologi "ngga enak ati" ini.

Beda dengan Hongkong Chinese atau singkek. Rata-rata, mereka uneducated di soal tata krama klasik Tionghoa. Cenderung westernised. Sok kebarat-baratan. Mereka lebih kasar, egois, tough, dan sadiz.

Karena teman-teman Tionghoanya pilih Ahok, si pribumi juga akan coblos Ahok. Toch ada stigma, siapa pun jadi gubernur ngga ngaruh buat dia. Yang digusur warga Kalijodo, Pasar Ikan atau Bukit Duri. Bukan family, kenal aja ngga dengannya.

Bila si pribumi ini ngga ikut-ikutan coblos Ahok, dia bisa dikecam sebagai rasis, anti cina, gak gaul, tertutup, pro ISIS, go-block dan lain sebagainya.

Kalo sudah begini, Ahok memang punya manfaat sumbang suara. Sehingga dia harus kerja keras menangkan diri. Sesudah menang, masuk bui. Pasal penistaan agama lebih ringan daripada kasus tipikor. Jadi mau ngga mau, Ahok pilih masuk bui dengan pasal 156a dengan bargain kerja keras menangkan pilgub. Sekali pun ditimpukin dan ditolak di mana-mana.

Ahoker yang berharap Ahok jadi gubernur tentu akan kecewa. Ternyata, suaranya diberikan untuk orang lain. Di situ kartu truf pembelian lahan milik sendiri jadi relevan. [***]

Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya