Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Jaya Suprana: Banjir Di Jakarta

SABTU, 18 FEBRUARI 2017 | 12:16 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

FAKTA membuktikan bahwa banjir tidak pernah melanda Jakarta selama 2,7 tahun Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur DKI Jakarta. Fakta kenihilan banjir di Jakarta dimanfaatkan sebagai bahan kampanye keberhasilan palon petahana pada Pilgub Jakarta 2017 sehingga berhasil melaju ke putaran ke dua.

Memang tiada banjir di Jakarta sampai dengan 15 Februari 2017 sebagai hari pelaksanaan pilgub Jakarta. Namun sehari kemudian, pada hari Kamis 16 Februari 2017 terberitakan bahwa curah hujan tinggi yang turun sejak Senin dinihari di bagian hulu dan tengah Sungai Ciliwung menyebabkan banjir melanda permukiman di bantaran Sungai Ciliwung Jakarta.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusdalops BPBD DKI Jakarta, banjir tidak hanya merendam permukiman di bantaran Sungai Cilwung, tapi juga sebagian Kali Cipinang. Sebanyak 7.788 jiwa atau 3.393 kepala keluarga yang terdampak langsung dari banjir kiriman ini. "Tempat tinggal mereka terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 10–150 sentimeter," kata Sutopo, Kamis, 16 Februari 2017.


Daerah yang terendam banjir adalah Jakarta Timur meliputi Kecamatan Ciracas di Kelurahan Cibubur dan Kelurahan Rambutan, Kecamatan Kramat Jati di Kelurahan Cililitan, serta Kelurahan Cawang dan Kecamatan Jatinegara di Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Biadara Cina. Daerah yang cukup parah terendam banjir hingga ketinggian 150 sentimeter adalah Kelurahan Cawang. Ada sebanyak 1.188 kepala keluarga atau 3.896 jiwa terdampak banjir. Di wilayah Kampung Melayu, banjir hingga ketinggian 100 sentimeter dan yang terdampak 443 kepala keluarga atau 1.456 jiwa.

"Belum ada laporan jumlah pengungsi. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada karena potensi hujan berintensitas tinggi masih berpeluang terjadi. Puncak hujan diperkirakan sampai akhir Februari mendatang," ujarnya.

Banjir yang melanda Jakarta sehari setelah Pilkada merupakan peringatan dari Yang Maha Kuasa agar jangan ada yang terkebur maka sombong sesumbar bahwa manusia sanggup menihilkan banjir. Sedahsyat apa pun manusia berusaha, akhirnya tetap saja Tuhan yang Berkuasa.

Banjir yang melanda Jakarta pada tanggal 16 Februari 2017 padahal pada tanggal 28 September 2019 permukiman warga Bukit Duri sudah berhasil digusur oleh pemprov DKI Jakarta merupakan bukti bahwa penggusuran rakyat atas nama normalisasi kali Ciliwung  bukan cara yang tepat dan benar demi menanggulangi banjir.

Menggusur rakyat demi menghentikan banjir ibarat jauh panggang dari api. Banjir yang nyata melanda Jakarta setelah rakyat digusur merupakan bukti bahwa rakyat sama sekali bukan biang keladi banjir. Setelah rakyat mengikhlaskan diri untuk dikorbankan terbukti banjir tetap datang. Benar-benar suatu pengorbanan rakyat yang sia-sia. Maka di dalam Kontrak Politik dengan rakyat Jakarta, Ir. Joko Widodo menjanjikan bukan menggusur namun menata permukiman rakyat.

InsyaAllah, di masa depan pemerintah DKI Jakarta dalam menatalaksana pembangunan infrastruktur bukan mengabaikan apalagi memusuhi namun berkenan melibatkan para tokoh cendekiawan, arsitek dan ahli tata kota yang tergabung di Ciliwung Merdeka dan Forum Kampung Kota yang telah cermat dan seksama menyusun konsep pembangunan infra struktur tanpa melanggar hukum, HAM, Pancasila serta agenda pembangunan berkelanjutan yang telah disepakati dan diikrarkan Persatuan Bangsa-Bangsa sebagai pedoman pembangunan planet bumi abad XXI.

Laskar Ciliwung Merdeka dan Forum Kampung Kota senantiasa siap menjadi mitra pemprov DKI Jakarta menatalaksana pembangunan infrastruktur tanpa harus mengorbankan lingkungan alam, sosial, budaya apalagi rakyat. [***]

Penulis adalah pembelajar agenda pembangunan berkelanjutan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya