Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian akan membangun 10 ribu hektar lahan pertanian jagung di Kabupaten Malaka, NTT. Selain itu, 100 ribu ekor sapi indukan dan sapi perah akan diternakkan di Kabupaten Belu, NTT.
Demikian dikatakan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Senin (6/2).
"Wilayah perbatasan kita bangun dan dijadikan lumbung pangan untuk ekspor ke negara tetangga. Ini sesuai arahan Bapak Presiden membangun mulai dari pinggiran," ujar Amran.
Kata Amran, keputusan tersebut diambil untuk memenuhi permintaan mahasiswa pada acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur, kemarin Sabtu (3/2). Dimana kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Belu dan Bupati Malaka.
Amran menjelaskan bahwa rencana awal pengembangan pertanian jagung di Kabupaten Malaka tahun 2017 dimulai 10 ribu hektar dan secara bertahap menjadi 50 ribu hektar.
Sedangkan Kabupaten Belu akan fokus membangun sentra sapi indukan dan sapi perah dengan target 100 ribu ekor secara bertahap dalam lima tahun ke depan, setiap tahun 20 ribu ekor.
"Pengembangan jagung di Kabupaten Malaka dibantu Menteri Pertanian berupa benih dan pupuk, traktor roda 4 sebanyak 10 unit, pompa air 10 unit dan exavator. Bantuan akan ditingkatkan lagi setelah berhasil menanam jagung. Sedangkan pendanaan pengembangan sapi diharapkan dari kredit perbankan," jelasnya.
Diwawancara terpisah, Bupati Belu Willy Lay memberikan apresiasi atas kebijakan dan terobosan baru Menteri Pertanian.
"Saya mengapresiasi ini dan Saya siap berkomitmen mewujudkan sentra sapi di Belu," kata Willy Lay.
Sementara Bupati Malaka Bria Seran berterima kasih atas dukungan penuh pemerintah dalam pengembangan sentra pertanian jagung di wilayahnya.
"Saya yakin produksi jagung akan melimpah, dibangun industri pakan ternak, dipasarkan di dalalm negeri dan siap diekspor ke Timor Leste. Petani kami akan lebih sejahtera," ujar Stefanus Bria Seran.
[ian]