PETANG hari 23 Januari 2017 , saya didampingi Aylawati Sarwono bersama Maria Ninis, Osmar Susilo, Awan, Galuh, Randi, Ninda, Ridho, Rinton, Chandra, Gesa, Feisal, Jemirin, Supri, Slamet, menjenguk warga Bukit Duri yang telah tergusur atas nama pembangunan pada hari bersejarah naas 28 September 2016.
Di halaman rumah Ketua RW 11 Bukit Duri, Haji Maru kami disambut para bapak, ibu, anak-anak remaja sampai balita yang berpadu suara dalam menggaungkan lagu 'Nyanyian Akar Rumput' gubahan pejuang kemanusiaan dari Jeneponto, Ignatius Sandyawan Sumardi yang setia mendampingi warga Bukit Duri sejak awal abad XXI dengan syair meremat sanubari mereka yang masih punya sanubari : Sekalah keringat di wajahmu, kawan / Singsingkan lengan bajumu / Satukan langkah perjuanganmu, kawan / Hadapi tirani perjuangan / Enyahkan ketakutan kekalutan, di benakmu / jalani titian pembebasan/ Teguhkan keyakinan kebenaran di hatimu / Wujudkan keadilan asasimu Nyanyian akar rumput / Nyanyian kita bersama Warga pinggiran Indonesia / Bersatu kita teguh Bercerai kita runtuh / Berjuang bersama pasti menang.
Kemudian kami bersilaturahim dengan para warga Bukit Duri yang satu persatu mengungkap rasa terima kasih akibat masih ada sesama rakyat Indonesia yang masih peduli untuk ikut merasakan keprihatinan derita nasib sesama rakyat Indonesia yang dengan dalih pembangunan telah digusur dengan cara yang tidak manusiawi bahkan dilakukan pada saat bangunan dan tanah yang digusur masih dalam proses hukum di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tata Usaha Negara.
Ketika kami akan meninggalkan acara pertemuan di halaman rumah Haji Maru di bantaran kali Ciliwung yang beruntung luput dari angkara murka penggusuran , para bapak, ibu, remaja, anak-anak sampai balita Bukit Duri tergusur kembali berpadu-suara mempersembahkan alunan lagu rakyat 'Ciliwung Kehidupan Kita' gubahan mahaguru kemanusiaan saya, Igantius Sandyawan Sumardi: Tak kan pernah berpisah Bersatu dalam perjuangan / Satukan jiwa, satukan arah Meski berat berbeda langkah/ Segala ikhtiar bersama Demi hak asasi manusia/ Ciptakan lingkungan adil sejahtera Sosial demokrasi Indonesia/ Tak kan pernah kita ingkari / Akar rumput tanah tercinta/ Tak kan pernah kita lupakan/ Bermaknanya perjuangan bersama/ Kesadaran kita bersama / Solidaritas kita bersama / Swadaya kita bersama Demi kemerdekaan bersama / Ciliwung nafas kita Ciliwung hati kita/ Ciliwung nyawa kita/ Ciliwung kehidupan kita.
[***]
Penulis pembelajar makna kemanusiaan adil dan beradab