Berita

Tito Karnavian/Net

Pertahanan

Kapolri: Densus 88 Antiteror Bukan Sutradara

JUMAT, 16 DESEMBER 2016 | 11:36 WIB | LAPORAN:

. Pengalaman matang saat menjabat Kepala Densus 88 Antiteror, membuat Kapolri Jenderal Tito Karnavian berbagi cerita.

Pasalnya, Tito tidak terima jika detasemen sepesialis teroris yang pernah dipimpinnya itu, dituding telah merekayasa suatu penindakan kasus dugaan teror di Bintara, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Rekan-rekan yang ada di Densus (88 Antiteror) ini (anggota) Polri. Bukan sutradara. Kami (Densus 88) tidak pernah belajar jadi sutradara," tegas Tito usai sertijab enam Kapolda di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/12).


Alumni Akpol 1987 itu mengatakan, selama dirinya di Densus 88 Antiteror, tidak ada pelatihan menjadi sutradara. Termasuk sejumlah terduga teroris yang diamankan, bukanlah aktor atau aktris yang bisa diarahkan begitu saja.

Apalagi soal pengungkapan terorisme yang kerap menjadi sorotan publik.

"Para tersangka yang ditangkap ini juga bukan aktor, bukan aktris yang pandai memainkan drama. Karena mereka bukan aktor, ngapain juga dia pasang badan seolah-olah mau ngebom," tutur mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut.

Saat ini, polisi telah mengamankan 12 terduga teror bom Bintara, yang diamankan di lokasi berbeda. Penangkapan terduga komplotan itu merupakan pengembangan dari tiga terduga yang pertama kali diamankan di sebuah kos-kosan di Jalan Bintara Jaya VIII, Sabtu (10/12).

Meski demikian, Tito menjamin, pihak intelijen Polri, terus memonitor pergerakan kelompok teroris terkait jaringan yang sama selama 24 jam.

Hal ini, sekligus pembuktian, jika tidak ada rekyasa dalam penindakan dugaan teror komplotan Bintara yang disebut masih jaringan Bahrun Naim tersebut.

"Semua orang bisa melihat, bahkan merekam yang terjadi. Jadi, sutradara Hollywood, seperti apa pun jagonya, tidak akan mampu merekayasa kasus seperti ini," pungkas mantan Kapolda Metro Jaya kelahiran Palembang itu.

Sebelumnya, Tito merasa gerah dengan tudingam sejumlah pihak terkait rekayasa dugaan Bom Bintara. Pasalnya, Polri dituding sengaja merekayasa kasus tersebut untuk memgalihkan isu dari kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya