Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Aksi 212 Bernuansa Dendam Lama

SENIN, 21 NOVEMBER 2016 | 19:11 WIB | LAPORAN:

Demo susulan yang bakal digelar pada 2 Desember oleh kelompok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) kembali mendapatkan kritikan oleh sejumlah pihak.

Badan Investigasi Independen Pemantau Kekayaan Pejabat dan Pengusaha RI (BII-PKPPRI) mensinyalir ada agenda titipan dan kepentingan yang bermain di balik aksi bela Islam III tersebut.

"Ini tergantung siapa dan dari kelompok mana. Kejadian ini ya bisa diukur dengan politik," tegas Ketua BII-PKPPRI Darsuli Saputra dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, sesaat lalu (Senin, 21/11).


Lebih lanjut, dia menganalisa bahwa apa yang sebenarnya terjadi nampak bernuansa dan aromanya dendam lama, yang ada kaitannya dengan Pilpres 2014.

"Ini terlihat dari tuntutannya tidak hanya soal penistaan agama oleh Ahok, tetapi sudah sampai pada Jokowi harus turun lah, padahal masih banyak masyarakat yang menilai Jokowi itu orang baik. Bisa saja orang yang menginginkan Jokowi turun ini ada dendam lama di Pilrpes," terang dia

Darsuli mengaku, kasus hukum Ahok yang kini sudah menyandang status tersangka sudahlah selesai dan sebaiknya diserahkan sepenuhnya ke pihak Kepolisian. Dia menyayangkan jika ada pihak-pihak yang memprovokasi atau melakukan penggiringan opini melalui agenda demo-demo susulan yang rencana besar-besaran dengan menekan pemerintah.

"Mereka ini maunya apa, kok jadi malah ngelunjak pemerintah pakek nekan-nekan. Disini masyarakat sudah cerdas, dan isu Ahok mengarahnya ke Jokowi. Jadi masyarakat harus pengertian, selesaikan masalah Ahok secara hukum, jangan ke politik, jadilah tertib hukum. Jika memang salah ya dihukum," ujar dia.

"Ini sudah melenceng, apalagi mau gelar shalat Jumat sepanjang Sudirman-Thamrin. Coba bayangkan dampaknya buat kepentingan publik, masjid banyak kan yang sediakan. Tidak perlu lah itu," tandasnya. [sam]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya