Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
FILIFINA dan Indonesia memiliki sejarah panjang yang hampir sama. Selain kedekatan georgrafis juga denÂgan kesamaan budaya dan genetic. Orang-orang IndoÂnesia di luar negeri sering ditanya "Are you Philipin?". Demikian pula orang FilipiÂna sering ditanya "Are you Indonesian?". Itu disebabkan karena penampiÂlan secara fisik penduduk kedua negara mirip. Komunitas muslim di Filipina, khususnya di kaasan Mindanao juga sama dengan IndoneÂsia, bermazhab Syafi' dan dengan teologi AhlÂussunnah al Jama'ah.
Masyarakat muslim di Filipina memang masih minoritas tetapi posisi potlitiknya sangat penting. SiaÂpapun ingin menjadi kepala Negara selalu berharap dukungan dari komunitas muslim. Seringkali mereÂka menjadi penentu di antara calon-calon Presiden yang bersaing. Apalagi kantong-kantong muslim di Filipina berada di daerah yang cukup strategis. KoÂmunitas muslim sering diidentik dengan etnik Moro, sebuah istilah yang diberikan oleh pemerintah coloÂnial Spanyol yang pernah menjajah Pilipinia. Moro artinya orang yang buta huruf, jahat, tidak bertuhan dan huramentados (tukang bunuh). Sejak saat itu julukan Moro melekat pada orang-orang Islam yang mendiami kawasan Filipina Selatan tersebut. BangÂsa Moro jatuh bangun membela dan mempertahÂankan diri dari masa penjajahan Spanyol, Amerika Serikat, hingga pemerintah yang berdaulat pasca kemerdekaan Filipina. Mereka ditekan oleh penÂguasa dala berbagai periode untuk beralih menjadi Kristen tetapi mereka tetap bertahan hingga saat ini. Mereka sering dituduh sebagai pemberontak dan inÂgin memisahkan diri atau mendeklarasikan sebuah negara baru, namun sesungguhnya yang diinginkÂan adalah kemerdekaan di dalam menjalankan agÂamanya yang sering mengalami masalah.
Hampir sama dengan Indonesia, Islam masuk di Filipina diperkirakan antara abad ke 12 dan 13, berasal dari Teluk Parsia dan Pantai Malabar di India Selatan. Pada 1390 di Putera MinangkaÂbau Raja Baguinda dan para pengikutnya menÂgajarkan Islam di beberapa kepulauan. Karimal Makdum kemudian dijadikan nama dari salahsatu mesjid dan sering dikatakan sebagai mesjid pertaÂma di Filipina. Populasi muslim di seluruh Filipina Filipina sekitar 2.348.000 atau sekitar 5.3% dari total penduduk negara itu berjumlah 44.300.000 jiwa. Agama mayoritas dianut di negeri ini ialah Katolik Roma, kemudian Protestan, Budha, HinÂdu, Animisme, dan kelompok tidak beragama. Pada 1390 di Putera Minangkabau Raja BaguÂinda dan para pengikutnya mengajarkan Islam di pulau-pulau Filipina dan sekaligus membentik komunitas yang dengan susah payah membanÂgun pulau-pulau yangu diduduki. Perkampungan seterusnya oleh mubaligh Arab bepergian ke MaÂlaysia dan Indonesia membantu menguatkan IsÂlam di Filipina dan penyelesaian masing-masing diperintah oleh seorang Datu, Raja dan Sultan. Wilayah-wilayah Islam didirikan di Filipina terÂmasuk Kesultanan Maguindanao, Kesultanan Sulu dan wilaya-wilayah lain di Filipina Selatan.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33