Berita

Pertahanan

Panglima: Jika Demonstrasi Menjadi Radikal, Yang Kamu Lindungi Rakyat Indonesia

RABU, 02 NOVEMBER 2016 | 15:07 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Lima Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mengikuti apel Kesiapsiagaan Pengamanan Tahap Kampanye dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017 di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (2/11).

Lima SSK itu terdiri dari tiga SSK dari Batalyon Infanteri Para Raider 328 Kostrad, satu SSK dari Batalyon Arhanud 1 Kostrad dan satu SSK Batalyon Kavaleri 1 Kostrad.
 

Apel yang diikuti 4000 unsur TNI, Polri, dan Satpol Pamong Praja dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Pasukan yang disiapkan berjumlah 18.000 personil. Mereka akan tersebar dan siap digerakkan dengan perlengkapannya untuk mengamankan pesta demokrasi di 101 wilayah pada Februari 2017 mendatang.
 
Apel tersebut juga dihadiri Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin, perwakilan Badan Intelijen Negara, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Soemarsono, dan pejabat TNI dan Polri.
 
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam arahannya meminta kepada seluruh prajurit TNI untuk mengerahkan tenaga maksimal untuk menghadapi demonstrasi yang marak jelang Pilkada 2017. Jika situasi dianggap tak terkendali dan muncul tindakan kekerasan, maka prajurit TNI diminta tak segan menindak tegas yang dianggap mengganggu keamanan.
 
"Ini adalah perintah Panglima kepada prajuritku, jangan kamu ragu. Apabila ada dampak berakibat pada dirimu, jangan ragu lakukan itu," ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
 
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, sudah menjadi tugas TNI untuk mengamankan unjuk rasa agar berjalan tertib dan aman. Dengan demikian, massa bisa merasa nyaman menyampaikan aspirasinya. Namun, jika tensi meningkat dan mengancam keselamatan bersama, maka perlu tindakan keras dari TNI maupun Polri yang tergabung dalam satuan pengamanan gabungan.
 
"Apabila demonstrasi meningkat jadi anarkis bahkan radikal, maka yang kamu lindungi adalah rakyat Indonesia. Jangan sampai terkena dampak," tegas Panglima.
 
"TNI tidak akan mentolerir gerakan yang ingin memecahbelah bangsa dengan politisasi dan SARA," lanjutnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengingatkan masyarakat untuk berunjuk rasa dengan damai dan tenang.
 
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, TNI dan Pori dituntut menyusun langkah guna mengatasi konflik. Apalagi, dalam tahap kampanye berpotensi terjadi gesekan bahkan pelanggaran hukum antara pasangan calon dan para pendukung.
 
Tito mengatakan, apel ini juga untuk menyamakan persepsi TNI dan Polri. Kalau ada perbedaan pendapat, harus diselesaikan dengan solusi konstruktif di antara dua lembaga.

"Di Polri sendiri jangan ada perbedaan pendapat. Segera bangun dan jaga hubungan solid dan penuh persaudaraan juga dengan TNI," kata Jenderal Pol Tito Karnavian, yang menambahkan bahwa apel hari ini merupakan persiapan terakhir. [ald]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Hadirkan Hosted PBX, Telkom Permudah Layanan Telepon

Kamis, 03 Oktober 2024 | 16:06

Ini 5 Anggota DPR Termiskin Versi LHKPN KPK

Kamis, 03 Oktober 2024 | 16:06

Kejagung Geledah Kementerian LHK

Kamis, 03 Oktober 2024 | 16:04

Wamenaker Soroti Masifnya Job Education Mismatch di ICE UP 2024

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:51

Neraca Perdagangan dan Investasi Era Jokowi Capai Hasil Positif

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:33

Kalau Boleh Memilih, Pasha Ingin Bertugas di Komisi I atau VIII DPR

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:33

Absen Perkuat Garuda, Begini Penjelasan Justin Hubner

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:31

Airlangga Teratas di Susunan Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:24

Airlangga: Indonesia Berhasil Bertahan dari Krisis Global di Era Jokowi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:17

Eks Menhub Singapura Divonis Penjara Setahun usai Terima Gratifikasi hingga Tumpangan Jet Pribadi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:13

Selengkapnya